Kasus DBD di Pandeglang Mengkhawatirkan, Dalam Sebulan Tembus 100 Kasus

Rabu 03 Jan 2024, 10:18 WIB
Dian Handayani, Kabid P2 Dinkes Pandeglang. (Foto: Samsul Fatoni).

Dian Handayani, Kabid P2 Dinkes Pandeglang. (Foto: Samsul Fatoni).

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pandeglang, saat ini cukup mengkhawatirkan, soalnya dalam satu bulan terkahir pada Desember 2023 lalu mencapai 100 kasus.

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang, Dian Handayani mengungkapkan, bhawa untuk kasus DBD saat ini di Pandeglang mengalami peningkatan.

"Tercatat pada bulan Desember 2023 kemarin, terdapat 100 kasus DBD," ungkap Dian saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (2/1/2024).

Dikatakan Dian, dari sebaran kasus DBD di Pandeglang, yang paling tinggi kasus tersebut dalam satu bulan terkahir itu di wilayah Kecamatan Cikeudal, dengan jumlah sebanyak 25 kasus.

"Kalau terhitung sejak Januari-November 2023 ada sebanyak 363 kasus. Nah pada bulan Desember nya kasus itu tinggi, dalam sebulan tembus 100 kasus," katanya.

Menurutnya, penyebab tingginya kasus DBD di Pandeglang sendiri, karena masih minimnya kesadaran masyarakat mengenai penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), salah satunya dengan melaksanakan 4M plus (menguras bak penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang-barang bekas dan memantau).

"Nah upaya itu harus dilakukan secara rutin. Apalagi sekarang sudah mulai musim penghujan, jadi suka ada genangan-genangan air yang menimbulkan jentik nyamuk maka itu harus dibersihkan," ujarnya.

Dengan tingginya kasus DBD tersebut, sudah ada beberapa langkah yang dilakukan Dinkes Pandeglang, mulai dari kegiatan foging, pengelola program DBD.

Nah dalam setahun ini lanjut Dian, pihaknya sudah keliling melaksanakan bimbingan tehnis terkait surveilance DBD tersebut.

"Memang kunci utama untuk penanggulangan DBD ini dengan metode 4M plus itu, dan harus dilakukan secara rutin oleh masyarakat," tuturnya.

Dijelaskannya, untuk pencegahan dan penanggulangan DBD itu tidak hanya cukup dilakukan foging saja. Akan tetapi utamanya itu harus melalui metode 4M plus tersebut, soalnya kalau foging hanya membunuh nyamuk dewasanya saja.

"Sementara kan jentiknya tidak mati oleh foging. Maka metode 4M plus itu harus digalakan dan dilakukan secara rutin, karena kan kalau jentiknya masih ada maka masalah DBD ini tidak akan selesai," jelasnya.

Saat ditanya bagaimana kondisi penderita DBD saat ini. Dian mengaku, ada sebagian yang sudah sembuh dan ada juga yang masih dalam penanganan medis.

"Untuk itu, upaya pencegahan penyebaran DBD tidak hanya oleh pihak dinas saja. Akan tetapi peran aktif masyarakat juga diperlukan, salah satunya dalam penerapan PHBS," tuturnya.

Pihaknya juga kembali menyarankan, agar masyarakat berperan aktif dalam meningkatkan PHBS. Lakukan metode 4M plus secara rutin supaya tidak ada jentik nyamuk yang menjadi sumber penyakit DBD.

"Soalnya jika melihat kasus DBD saat ini tinggi maka kasus DBD sekarang ini di Pandeglang cukup mengkhawatirkan, maka upaya pencegahannya harus dilakukan secara bersama-sama," sarannya. (Samsul Fatoni).

Berita Terkait

News Update