DUA hari menjelang tutup tahun 2023, Menteri BUMN Erick Thohir memberikan 'kado' yang mengejutkan.
Yakni, mengumumkan pembubaran tujuh perusahaan pelat merah.
Ketujuh BUMN tersebut yang dibubarkan yakni yakni PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Industri Gelas (Persero), PT Kertas Kraft Aceh, PT Industri Sandang Nusantara (Persero), PT Kertas Leces (Persero), PT Istaka Karya (Persero), dan PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (PANN).
Pembubaran ketujuh BUMN tersebut lantaran dalam kondisi 'sakit', dan tak bisa lagi 'disembuhkan' alias diselamatkan. Bersih-bersih yang dilakukan Erick Thohir ini patut diapresiasi.
Mengenai nasib karyawannya, menteri non partai ini akan memenuhi hak-hak karyawan. Nantinya, aset-aset perusahaan BUMN tersebut akan dijual, dan uangnya akan digunakan untuk memenuhi hak para karyawan.
Diketahui, pada September 2021, Erick Thohir pernah menyampaikan perusahaan negara tersebut sudah lama tak beroperasi namun masih mempekerjakan karyawan.
Nah, akhir tahun 2023 ini Erick Thohir memberikan kepastian dengan membubarkan ketujuh BUMN bermasalah tersebut.
Dengan adanya perampingan perusahaan BUMN, maka akan menciptakan daya saing dan produktivitas yang lebih kuat jika BUMN-nya sedikit. Sehinggan, tentu saja pengelolaannya akan lebih baik.
Pembubaran sejumlah BUMN tak 'sehat' ini tentu saja menjadi warning bagi BUMN yang lain. Artinya, harus kerja serius dan tak main-main untuk meraup cuan. Terlebih lagi sampai melakukan korupsi.
Keseriusan dan keberanian Erick Thohir untuk membenahi perusahaan BUMN tak setengah hati. Hal itu juga dibuktikan dengan melaporkan dugaan penyelewengan dana pensiun di empat BUMN ke Kejaksaan Agung (Kejagung).
Adapun empat perusahaan yang dilaporkan Erick Thohir ke Kejagung adalah PT Angkasa Pura I (AP I), PT Perkebunan Nusantara (PTPN), Perhutani, dan ID Food. Yang dilakukan Erick Thohir ini menunjukkan komitmennya untuk memperbaiki kinerja dan tata kelola BUMN menjadi lebih baik lagi.
Hasil tak pernah mengkhianati usaha, ungkapan populer ini sangat pas atas apa yang dilakukan seorang Erick Thohir. Setelah melakukan sejumlah gebrakan perbaikan di BUMN, dan kini telah menelurkan beberapa pencapaian positif.