GELOMBANG naturalisasi pesepakbola di Indonesia semakin ramai terjadi meski sudah dilakukan sejak 10 tahun terakhir.
Karena saking banyaknya pemain keturunan yang direkrut untuk membela tim Garuda, beberapa kekhawatiran muncul yang menyebut anak-anak asli Indonesia kehilangan tempat untuk membela tim tanah air.
Beberapa tahun lalu, dalam proses naturalisasi pada awalnya PSSI selaku induk sepak bola menjadi 'sponsor utama' sebagai pemberi rekomendasi pemain asing untuk dinaturalisasi.
Itu pun atas usulan dari Timnas Indonesia yang menginginkan pemain bersangkutan bergabung.
Cristian Gonzales menjadi pembuka gelombang besar naturalisasi di sepak bola Indonesia pada 2010.
Pada 3 November 2010, Gonzales yang merupakan pemain asal Uruguay itu resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) setelah pengajuan permintaan dari PSSI diterima.
Namun kini, naturalisasi terus dikebut PSSI yang membidik para pemain keturunan yang saat ini tinggal di luar negeri.
Mereka direkrut agar mau menjadi bagian timnas Indonesia demi mendongkrak posisi sepakbola Indonesia di mata dunia.
Namun, Exco PSSI, Haruna Soemitro, ternyata tidak setuju dengan rencana rencana naturalisasi pemain yang tengah diusahakan oleh PSSI.
Menurutnya, tencana itu berpotensi menghilangkan kesempatan anak bangsa.
Haruna menilai tidak masalah berbeda visi dengan ketum PSSI. Pasalnya, bagi dirinya, pemain naturalisasi tidak menjamin prestasi.