JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - China mengecam Israel lantaran membangun permukiman di wilayah pendudukan Palestina, bahkan menentang setiap perubahan sepihak terhadap status Yerusalem dan status quo yang dibentuk oleh sejarah, Jumat (22/12/2023).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, dalam konferensi pers mengatakan bahwa China menentang Israel membangun permukiman di wilayah Palestina.
"Kami percaya bahwa masalah status Yerusalem harus diselesaikan melalui negosiasi oleh pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan resolusi PBB yang relevan," kata Wang, dikutip dari Anadolu, Sabtu (23/12/2023).
"Karena ketegangan Palestina-Israel terus meningkat dan risiko meluasnya konflik di Gaza meningkat, pihak-pihak terkait harus berhati-hati dan menghindari langkah apa pun yang dapat menyebabkan eskalasi atau membuat situasi menjadi tidak terkendali," lanjutnya.
Melansir Anadolu, Kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) Israel, Ir Amim pada awal bulan ini mengatakan, pihak berwenang Israel mengeksploitasi perang di Gaza untuk membangun sebuah permukiman baru di Yerusalem Timur, wilayah pendudukan Palestina.
Menurut kelompok tersebut, permukiman yang baru dibangun tersebut merupakan rencana pemukiman pertama yang disetujui oleh pemerintah Israel sejak tahun 2012.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang-Israel yang terjadi pada 1967. Israel mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Sekitar 700.000 pemukim Israel diperkirakan tinggal di 164 permukiman dan 116 pos di Tepi Barat, yang berdekatan dengan Yerusalem Timur.
Menurut hukum internasional, semua peemukiman Israel tdi wilayah pendudukan Palestina tersebut dianggap ilegal.
Para pengamat internasional mengatakan, permukiman Israel dirancang untuk mencegah setiap upaya membentuk negara yang berdekatan secara geografis, termasuk Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang sekarang diduduki.