PEMERINTAH mengajak masyarakat berwisata di dalam negeri saja sepanjang masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Seperti diberitakan, ajakan itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, awal pekan ini. Alasannya, seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19, akhir – akhir ini.
Mencegah tertular Covid, sebaiknya masyarakat menggunakan masker saat berwisata maupun melakukan aktivitas lainnya.
“Apa lebih berisiko terkena Covid, jika melakukan liburan ke luar negeri?,” tanya Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.
“Kalau saya melihatnya bukan soal lebih berisiko tertular Covid, tetapi kalau tertular penyakit, masih di dalam negeri, lebih gampang perawatannya. Coba kita tertular saat di luar negeri, Jerman misalnya, kan lebih ribet,” kata mas Bro.
“Iya setuju kalau sakit di negeri orang, bukan soal ribet saja, biaya akan lebih mahal. Mahal ongkosnya kalau mau pulang, mahal juga biaya perawatannya,” ujar Yudi.
“Memang banyak yang akan tahun baruan di luar negeri?,” tanya Heri lagi.“Ya pasti banyak juga, bagi yang punya duit, jalan – jalan ke luar negeri bukan hal yang baru,” kata mas Bro.
“Memang seperti kalian, untuk berlibur ke dalam negeri saja masih mikir, apalagi ke luar negeri,” kata Yudi.
“Bukan mikir, kalau mikir liburan gampang, yang sulit ngumpulin duitnya. Apalagi jelang Nataru, sebagian harga sembako mulai merangkak. Bawang, cabai, gula pasir harganya naik,” kata Heri.
“Mikirin dapur dulu biar ngebul, nggak usah merancang soal liburan,” kata Yudi.
“Ya kita ini berharap, terus dilakukan upaya menekan kenaikan harga. Bila perlu harga turun, tapi jangan turun naik.Biar liburan Nataru lebih nyaman, meski tidak berwisata ke luar kota,” kata mas Bro.