Mesir Terus Berupaya Mediasi Gencatan Senjata, Hamas Ingin Israel Hentikan Serangan di Gaza Tidak Hanya Sementara

Kamis 21 Des 2023, 09:55 WIB
Mesir Terus Berupaya Mediasi Gencatan Senjata, Hamas Ingin Israel Hentikan Serangan di Gaza Tidak Hanya Sementara (Foto: AP News)

Mesir Terus Berupaya Mediasi Gencatan Senjata, Hamas Ingin Israel Hentikan Serangan di Gaza Tidak Hanya Sementara (Foto: AP News)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengunjungi Mesir untuk berdiskusi dengan para pejabat Mesir yang sedang berusaha memediasi gencatan senjata di Gaza, Rabu (20/12/2023).

Melansir Reuters, para utusan secara intensif mendiskusikan sandera mana yang dapat dibebaskan dalam gencatan senjata baru oleh Hamas dan tahanan Palestina mana yang dapat dibebaskan Israel sebagai imbalannya.

Amerika Serikat (AS) yang merupakan sekutu Israel mengatakan, negoisasi terkait gencatan senjata yang baru dan pembebasan lebih banyak sandera Israel semakin serius didiskusikan. 

"Ini adalah diskusi dan negosiasi yang sangat serius, dan kami berharap mereka mengarah ke suatu tempat," kata juru bicara Gedung Putih John Kirby kepada para wartawan di dalam pesawat Air Force One pada hari Rabu, dikutip dari Reuters, Kamis (21/12/2023).

Namum prospek kesepakatan masih belum serius. Hal itu dikarenakan Hamas tidak ingin mendiskusikan apa pun selain gencatan senjata permanen atas serangan Israel di Gaza

Penasihat Media Ismail Haniyeh, Taher Al-Nono mengatakan bahwa Hamas tidak bersedia membahas pembebasan lebih banyak lagi sandera Israel, kecuali Israel menghentikan kampanye militer di Gaza dan jumlah bantuan kemanusiann untuk warga sipil Palestina meningkat.

"Masalah tawanan bisa dinegosiasikan setelah dua hal ini tercapai. Kita tidak bisa membicarakan negosiasi sementara Israel melanjutkan agresinya. Membahas proposal apapun yang berkaitan dengan tawanan harus dilakukan setelah penghentian agresi," kata Nono dalam sebuah wawancara di Kairo.

Kelompok militan Hamas sangat menentang jeda sementara dalam kampanye Israel. Hamas mengatakan, kelompoknya hanya ingin membahas gencatan senjata permanen.

"Kami telah berbicara dengan saudara-saudara kami di Mesir, menguraikan sikap kami terhadap agresi ini dan kebutuhan mendesak untuk menghentikannya sebagai prioritas utama," ujar Nono.

Menurut salah satu sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, Israel bersikeras menuntut semua sandera wanita dan pria yang lemah harus segera dibebaskan. 

Sementara itu, Warga Palestina yang dihukum karena melakukan pelanggaran berat bisa jadi masuk dalam daftar tawanan yang akan dibebaskan oleh Israel.

News Update