ADVERTISEMENT

Mundur dari PBSI, Pramudya Kusumawardana: Mental Health hingga Pendidikan Jadi Alasannya

Selasa, 19 Desember 2023 10:29 WIB

Share
Pramudya Kusumawardana ungkap 4 hal yang jadi alasannya mundur dari PBSI. (Foto: Poskot a)
Pramudya Kusumawardana ungkap 4 hal yang jadi alasannya mundur dari PBSI. (Foto: Poskot a)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pramudya Kusumawardana salah satu atlet dari sektor ganda putra bulu tangkis Indonesia menyampaikan keputusannya untuk mundur dari PBSI. 

Pramudya menyebut, keputusan ini tidaklah mudah baginya. Namun, memang ada beberapa hal yang menjadi pertimbangannya. 

Atlet berusia 23 tahun itu mengungkap, ada empat hal yang melatarbelakangi keputusannya untuk keluar berhenti berkarier di PBSI. 

"Poin pertama adalah mental health atau kesehatan mental saya dalam kondisi yang tidak bagus. Ini sudah berlangsung lama dan hal ini berefek tidak bagus untuk kehidupan saya. Jadi saya harus mengistirahatkan diri saya," ungkap Pramudya dalam siaran pers PBSI, Senin (19/12/2023).

Pramudya menjelaskan, kondisi kesehatan mentalnya yang kurang baik dikhawatirkan dapat memengaruhi kinerjanya sebagai atlet PBSI dan orang-orang di sekitarnya. 

Alasan lainnya yang disampaikan Pramudya, yakni terkait keputusannya untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri, tepatnya di Sydney, Australia. 

"Saya juga masih mementingkan pendidikan. Sebagian orang sudah tahu saya akan mengambil studi pendidikan Sports Science dan Sport Psychology," ujar Pramudya.

Pramudya pun mengatakan alasannya melanjutkan studi ke luar negeri lantaran dirinya merasa bahwa sistem pendidikan di Indonesia belum mendukung untuk atlet profesional. 

Tak sampai di situ, Pramudya kembali memaparkan alasan lain dirinya mundur dari Pelatnas karena merasa tidak percaya diri untuk bisa tampil di Olimpiade. 

Pramudya merasa bahwa dirinya belum memiliki kapabilitas dikarenakan jumlah poin yang dimilikinya bersama partnernya masih kurang utuk masuk ke Olimpiade. 

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Kamila Sayara Avicena
Editor: Kamila Sayara Avicena
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT