JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dua tim unggulan dalam dunia Mobile Legends, ONIC Esports dan AP.Bren, saling berhadapan di final upper bracket M5 World Championship.
ONIC Esports telah mendominasi MPL ID dengan memenangkan tiga gelar secara beruntun, sementara AP.Bren membuktikan keunggulannya di MPL PH musim ini.
Pertemuan mereka di final upper bracket terasa sebagai puncak persaingan yang telah lama dinantikan. Pertarungan klasik antara tim Indonesia dan Filipina telah menjadi sorotan utama dalam arena Mobile Legends.
Kini, satu tempat di grand final M5 World Championship menjadi taruhan besar, di antara tim yang memegang gelar MPL ID dan jawara MPL PH.
ONIC Esports amankan slot Grand Final M5
Tidak ada yang mengantisipasi bahwa pertandingan akan dimulai dengan dominasi sepenuhnya dari AP.Bren. Setiap pertarungan tim selalu berakhir dengan keuntungan bagi Bren, memberi mereka keleluasaan untuk mengamankan semua target objektif.
Meskipun seluruh dunia percaya bahwa keunggulan 15 ribu gold akan membawa kemenangan untuk Bren, ONIC Esports berhasil membantah anggapan tersebut. Dalam satu pertarungan krusial, anak-anak asuh coach Yeb berhasil mengeksekusi dengan sempurna, membuat tim lawan harus mengakui kesalahan dan kekalahan mereka.
Pada pertandingan berikutnya, ONIC Esports mengambil inisiatif dalam permainan dengan serangan-serangan yang mematikan. Kiboy cs berhasil membuat AP.Bren merasakan tekanan yang sama seperti yang mereka alami dalam game sebelumnya. Namun, perbedaannya kali ini adalah ONIC mampu menutup pertarungan dengan kemenangan.
Keunggulan dua poin memberikan kepercayaan diri yang tinggi kepada Kiboy dan kawan-kawan, sehingga mereka tanpa ragu membawa draft super agresif dengan Guinevere sebagai roamer dan Gusion sebagai midlaner.
Seolah kehabisan tenaga, AP.Bren tak mampu menghentikan serangan Tim Landak Kuning dan harus menyerah di pertandingan tersebut dengan skor telak 3-0.
Dengan kemenangan ini, ONIC Esports menjadi tim pertama yang melangkah ke grand final M5, sementara AP.Bren akan bertarung melawan Blacklist International untuk merebut tiket terakhir ke partai puncak.
