JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – pekerja yang melakukan pekerjaan proyek yakni membuat bak kontrol saluran mck atau sepitank di pemukiman warga, mengalami kelaparan lantaran upah mereka belum dibayarkan oleh mandor bersangkutan.
Kini mereka para pekerja bertahan di rumah mandor tersebut, yang diketahui bernama Aris, di kawasan Rawa Badak Koja Jakarta Utara, Jumat (15/12).
Para pekerja yang berasal dari berbagai daerah ini, mengaku sangat terpukul akibat ulah mandor yang bernama Aris tersebut.
"Kita lapar mas. Mau ngutang ke warung pun tak ada yang kenal, bahwa keluarga di kampung pun marah-marah karena belum dikirimi hasil upah kerja," sebut Arman yang berasal dari Cimahi Bandung Jawa Barat.
Lanjut Arman menjelaskan, bahwa hingga kini Mandor bernama Aris itu seakan menghilang, dan para pekerja yang menghubungi Mandor Aris tidak meresponse nya.
"Kita stress dan pusing mas, sambil menahan lapar. Kita tetap tunggu disini untuk memperoleh hak kita yang sudah bekerja,"terangnya.
Sementara itu, pekerja lainnya yang upah nya belum dibayar yakni Heri Gondrong menyatakan, bahwa para pekerja itu dijanjikan bekerja untuk memperkerjakan Proyek Pemda DKI Jakarta, yang perhari dibayar Rp 125.000 dan uang makan Rp 50.000, yang bekerja dari pagi hingga petang.
"Yang kita kerjakan Proyek Pemda DKI Jakarta mas, itu membuat bak kontrol saluran mck atau sepitank di pemukiman warga," tutur Heri Gondrong dilokasi.
Pekerja asal Cirebon Jawa Barat ini menambahkan, ada sekitar 15 an pekerja yang belum dibayar upahnya oleh Mandor Aris tersebut.
"Kita jadi serba salah pak, mau pulang ke kampung halaman tak ada uang dan bertahan disini pun kelaparan," terangnya.
Selain itu, awak media yang berusaha menghubungi Mandor Aris tidak meresponse klarifikasi dari Awak Media. Rekan Mandor Aris yang bernama Widodo saat dikonfirmasi, melempar tanggung jawab ke Mandor Aris, karena itu tanggung jawab Mandor Aris.