PURWAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kalangan ibu rumah tangga di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menjerit menyusul melambungnya harga sayuran.
Kenaikan harga yang hampir merata di semua komoditi sayuran kian mencekik leher, terutama untuk jenis cabai menembus Rp 120 ribu per kilogram.
Mereka pun berasumsi sinis dengan risiko dapur Rp 50 ribu per hari sulit untuk konsumsi makan keluarga.
"Rek kukumahaan ieu teh, sagala mahal, sampe sampe cengek oge saratus rebu sakilo," gerutu Bu Dede, 46, warga Campaka, Purwakarta, Kamis (14/12/2023).
Menurutnya, kenaikan harga sayuran sudah berlangsung dua pekan sejak musim hujan. Selain cabai, kata dia, jenis sayuran yang harganya naik yakni sawi, bawang, kangkung bahkan hampir merata ke sayuran lainnya.
Dia mengaku terpaksa harus menguras otak bagaimana mengolah uang Rp 50 ribu bisa dibuat makan empat orang anggota keluarganya. "Wayahnya makan goreng telor dadar saja dibagi bagi biar bisa sampai sore," ungkapnya miris.
Hj Ida, pedagang sayuran menuturkan, pemicu kenaikan karena berkurangnya pasokan sejumlah komoditi sayuran dari petani. "Katanya mah banyak petani gagal panen dihantam hujan. Stok sedikit jadi harganya mahal," ujarnya.
Diakuinya, gegara mahal, lapaknya sepi pembeli. Sekalipun ada satu-dua orang yang beli, mereka meminta tempo pembayaran alias ngutang. "Ya harus gimana lagi kondisinya gini, jadi saya layani pembeli ngutang dulu," katanya.
.webp)
