Self Harming: Sebuah Kecanduan yang Berbahaya dan Bentuk Pelarian dari Masalah yang Tidak Efektif

Minggu 10 Des 2023, 23:28 WIB
Ilustrasi Self Harming kesehatan mental psikologis manusia. (Ist.)

Ilustrasi Self Harming kesehatan mental psikologis manusia. (Ist.)

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan remaja melakukan self harming dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi genetik, biokimia, kepribadian, atau pengalaman masa lalu. Faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, teman, sekolah, media, atau budaya.

Beberapa faktor internal yang dapat menyebabkan remaja melakukan self harming antara lain adalah:
● Mengalami pelecehan, kekerasan, atau trauma fisik, seksual, atau emosional di masa lalu, yang dapat menyebabkan remaja merasa tidak aman, tidak berharga, atau tidak berdaya.
● Memiliki gangguan mental seperti depresi, kecemasan, bipolar, skizofrenia, atau OCD, yang dapat menyebabkan remaja merasa sedih, cemas, marah, atau tidak stabil secara emosional.
● Memiliki riwayat keluarga atau teman yang melakukan self harming atau bunuh diri,
yang dapat menyebabkan remaja meniru perilaku tersebut atau merasa tidak memiliki
harapan.
● Memiliki kepribadian yang impulsif, agresif, perfeksionis, atau rendah diri, yang dapat menyebabkan remaja mudah tersinggung, frustrasi, atau tidak puas dengan diri sendiri.


Beberapa faktor eksternal yang dapat menyebabkan remaja melakukan self harming antara lain adalah:
● Mengalami masalah dalam hubungan dengan keluarga, teman, atau pasangan, yang dapat menyebabkan remaja merasa tidak dicintai, tidak dihargai, atau dikhianati .
● Mengalami tekanan akademik, sosial, atau finansial, yang dapat menyebabkan remaja merasa stres, cemas, atau tidak mampu menghadapi tantangan.
● Terpapar oleh media sosial, internet, atau televisi, yang dapat menyebabkan remaja
mendapatkan informasi yang salah, meniru perilaku negatif, atau merasa tidak sesuai
dengan standar kecantikan atau kesuksesan.
● Terpengaruh oleh budaya, agama, atau kelompok tertentu, yang dapat menyebabkan remaja merasa harus mengikuti norma, aturan, atau harapan yang tidak sesuai dengan dirinya.

Dampak Negatif Self Harming

Self harming bukanlah perilaku yang sehat atau normal. Self harming dapat menimbulkan dampak negatif yang berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental seseorang. Beberapa dampak negatif yang dapat terjadi akibat self harming antara lain adalah:
● Luka atau bekas luka yang permanen, yang dapat menyebabkan infeksi, perdarahan, atau kerusakan jaringan.
● Gangguan psikologis, seperti depresi, kecemasan, gangguan stres pasca trauma, atau gangguan kepribadian.
● Kecanduan, yaitu ketika seseorang merasa tidak dapat berhenti melakukan self harming,
atau merasa perlu melakukannya dengan frekuensi atau intensitas yang lebih tinggi.
● Risiko bunuh diri, yaitu ketika seseorang merasa putus asa, tidak berdaya, atau tidak memiliki harapan, dan berpikir bahwa self harming adalah satu-satunya jalan keluar.


Cara Mengatasi Self Harming

Self harming bukanlah solusi yang efektif untuk mengatasi masalah atau stres yang dihadapi.

Self harming hanya memberikan rasa lega atau nyaman yang sementara, tetapi tidak
menyelesaikan akar masalah yang sebenarnya. Self harming juga dapat menimbulkan masalah baru, seperti isolasi sosial, penurunan harga diri, atau konflik dengan orang lain.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mencari cara yang lebih sehat dan positif untuk menghadapi masalah atau stres yang dihadapi, tanpa harus melukai diri sendiri. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain adalah:
● Mencari bantuan profesional dari dokter, psikolog, psikiater, atau konselor, yang dapat membantu seseorang untuk mengenali dan mengatasi penyebab self harming, serta memberikan terapi yang sesuai.

● Mencari dukungan sosial, seperti keluarga, teman, atau komunitas, yang dapat
memberikan perhatian, pengertian, atau bantuan yang dibutuhkan.
● Mengembangkan keterampilan koping yang adaptif, yaitu cara-cara yang dapat
membantu seseorang untuk mengelola emosi, pikiran, atau perilaku yang negatif, tanpa harus melukai diri sendiri. Beberapa contoh keterampilan koping yang adaptif adalah bernapas dalam-dalam, bermeditasi, berolahraga, menulis jurnal, menggambar, mendengarkan musik, atau melakukan hobi.
● Meningkatkan harga diri, yaitu cara-cara yang dapat membantu seseorang untuk merasa lebih percaya diri, berharga, atau dicintai, tanpa harus menghukum diri sendiri. Beberapa contoh cara untuk meningkatkan harga diri adalah mengucapkan afirmasi positif, menghargai diri sendiri, menerima pujian, menghindari perbandingan, atau bergabung dengan kelompok yang mendukung.
● Membuat rencana keselamatan yang berisi daftar hal-hal yang dapat dilakukan ketika ingin melakukan self harming, seperti menghubungi orang yang dipercaya, mengalihkan perhatian, atau menggunakan alat pengganti.


KESIMPULAN
Self harming adalah perilaku yang berbahaya dan tidak efektif untuk mengatasi masalah atau stres yang dihadapi. Self harming dapat menimbulkan dampak negatif yang dapat merusak kesehatan fisik dan mental seseorang. Self harming juga dapat membuat seseorang menjadi kecanduan dan berisiko bunuh diri. Oleh karena itu, kita perlu mencari cara yang lebih sehat dan positif untuk menghadapi masalah atau stres yang dihadapi, tanpa harus melukai diri sendiri.

Kita perlu mencari bantuan profesional, dukungan sosial, keterampilan koping yang adaptif, dan harga diri yang tinggi, agar kita dapat hidup lebih bahagia dan sehat. ***
 

News Update