Fahrizal menjelaskan, dalam kasus perundungan ini pelaku berjumlah sekitar 15 orang. Mereka merupakan senior korban.
"Berdasarkan informasi dari sang ibu bahwa korban ini bukan hanya anaknya. Tapi ada beberapa, ya mungkin sampai 12. Ini keterangan dari ibunya. Kemudian yang diduga sebagai pelakunya itu berjumlah 15 orang," tuturnya.
Adapun perundungan terjadi di salah satu rumah pelaku pada rentan akhir bulan November 2023 kemarin.
Korban yang merupakan junior awalnya disuruh untuk ke rumah pelaku yang merupakan senior di sekolahnya.
"Jadi waktu itu sistemnya itu di WA dulu, 'eh kamu datang ke rumah saya'. Jadi kalau dari informasi dan chatting yang kami pelajari, bahwa peristiwa ini bukan hanya sekali terjadi, berkali-kali," jelas Fahrizal.
Berdasarkan informasi dari salah satu korban, aksi perundungan itu sudah sering terjadi dan telah menimpa banyak korban.
"Jadi sistemnya itu seperti keroyok. Dipanggil masuk, digebukin, habis itu disuruh pergi. Yang lain masuk lagi, digebukin. Jadi seperti itu informasi yang kami peroleh dari salah satu ibu korban," ungkap kuasa hukum.