ADVERTISEMENT

Kementerian Agama Optimalkan Program Pemanfaatan Candi sebagai Pusat Ibadah Umat Hindu Dunia

Sabtu, 9 Desember 2023 11:18 WIB

Share
Foto: Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama (Kemenag) RI, Prof. I Nengah Duija mendorong pemanfaatan Candi Prambanan sebagai pusat tempat ibadah di dunia. (Ist)
Foto: Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama (Kemenag) RI, Prof. I Nengah Duija mendorong pemanfaatan Candi Prambanan sebagai pusat tempat ibadah di dunia. (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BOGOR, POSKOTA.CO.IDKementerian Agama (Kemenag) RI terus mengoptimalkan program-program berlandaskan nilai-nilai keagamaan untuk umat. Salah satu program prioritas Kemenag RI melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu), yaitu pemanfaatan Candi Prambanan sebagai pusat destinasi wisata dan pusat ibadah umat Hindu dunia.

Adapun program besar ini menjadi program prioritas Kementerian Agama RI sekaligus menjadi legacy (warisan) Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas di tahun 2023.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Kementerian Agama RI, Prof. I Nengah Duija di acara Media Gathering Ditjen Bimas Hindu Kemenag RI di Bogor, Jumat (8/12/2023) malam.

“Umat Hindu sekarang sudah punya ruang yang cukup besar karena diberikan hak dalam pemanfaatan Candi Prambanan sebagai tempat ibadah. Kami mewakili umat Hindu Nusantara menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden RI Bapak Joko Widodo dan Gus Menteri H. Yaqut Cholil Qoumas atas perhatian kepada kami, dan ini menjadi bukti bahwa negara hadir untuk memberikan pelayanan umat, fasilitas, dorongan motivasi kepada umat Hindu Indonesia dan dunia,” ujar Prof. Duija.

Legacy pemanfaatan Candi Prambanan yang sesuai dengan nota kesepakatan (MoU) yang ditandatangani oleh 4 Menteri dan 2 Gubernur (Menteri Agama, Menteri BUMN, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mendikbudristek serta Gubernur Jateng dan DIY) pada tahun 2022, lanjut Prof. Duija, tentu akan ditindaklanjuti dengan berbagai upaya serta program keagamaan yang nantinya bisa dinikmati oleh seluruh umat Hindu di Indonesia dan dunia.

Bagi Umat Hindu di Indonesia dan dunia, lanjut Prof. Duija, penandatanganan MoU ini merupakan sebuah langkah nyata dari pemerintah mengenai program moderasi beragama dan hal ini sudah ditunggu-tunggu oleh umat Hindu. Selain menunjukkan bagaimana Indonesia memiliki keragaman budaya yang luar biasa, hal ini juga menunjukkan Indonesia menghargai segala keragaman, termasuk keragaman keyakinan dan kepercayaan.

Ditjen Bimas kemudian menetapkan berbagai kegiatan keagamaan Hindu yang dapat dilaksanakan di Candi Prambanan selama tahun 2022-2026 baik persembahyangan harian perorangan, persembahyangan harian kolektif, persembahyangan rutin terjadwal sesuai hari-hari besar Keagamaan Hindu seperti Purnama-Tilem, Galungan-Kuningan, Tawur Agung Nyepi, Saraswati, Siwaratri,  Abhiseka, Parisudha Paripurna, Santi Puja, dan lain sebagainya.

“Jumlah kunjungan khusus untuk persembahyangan umat Hindu dari Januari  hingga 27 November 2023 berjumlah 18.700 orang.  Pada November kemarin juga telah dilaksanakan aksi solidaritas doa untuk Palestina yang digelar di halaman utama Candi Prambanan,” katanya.

Di samping itu, Prof. Duija mengungkapkan bahwa Ditjen Bimas Hindu telah membentuk tim kerja yang terdiri dari Lembaga Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN), Penyuluh Agama Hindu DIY, Penyuluh Agama Hindu Jawa Tengah, Bimas Hindu DIY dan Bimas Hindu Jawa Tengah sebagai langkah konkret mengoptimalkan pemanfaatan Candi Prambanan sebagai pusat destinasi wisata dan pusat ibadah umat Hindu dunia.

“Tim kerja itu bertugas langsung di lapangan untuk melayani Umat Hindu yang akan melaksanakan Persembahyangan. Selain itu juga untuk membangun Kerja sama dan Koordinasi yang baik dengan pihak Direktorat Jenderal Kebudayaan melalui Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) yang sekarang menjadi Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK), Taman Wisata Candi (TWC) dan Pemerintah Daerah,” katanya.

Kerja sama dengan TWC untuk sirkulasi di bidang ekonomi juga ditempuh, yaitu dengan akan dibukanya gerai ritual yang di dalamnya menyediakan berbagai perlengkapan sembahnyang yang perlengkapan itu disuplay oleh umat Hindu di sekitar Prambanan. Selain itu Ditjen Bimas Hindu juga membuat pelayanan perizinan persembahyangan umat Hindu melalui Media Online melalui Subdirekorat Pemberdayaan Umat yang kemudian akan diteruskan kepada Ditjen Kebudayaan.

“Mengingat Candi Prambanan sebagai salah satu cagar budaya, tentu kami juga akan selalu mengevaluasi pelaksanaan ibadah di lapangan agar setiap umat yang datang bisa merasa aman, nyaman dan khidmat dalam melaksanakan ibadah.

Selain itu juga, wisatawan yang hadir pun bisa sama-sama saling menjaga sehingga tidak ada yang terganggu satu sama lain. Dan yang utama kebersihan dan kesakralan Candi Prambanan bisa tetap terjaga,” katanya.

“Kepada masyarakat umum tentu tidak hanya itu bahwa ini adalah milik bangsa Indonesia bahkan milik dunia mari kita wariskan sesuatu yang terbaik untuk bangsa ini dengan sebuah pendidikan, bahwa Prambanan itu mengandung masa lalu yang luar biasa baik dalam teknologi ekonomi kemudian kebudayaan sejarah dan juga agama itu sendiri,” kata Dirjen Bimas Hindu Prof. I Nengah Duija.

Pada kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri Agama (Stafsus Menag) Bidang Media dan Informasi Publik  Wibowo Prasetyo mengatakan, Kementerian Agama terus mengupayakan dan memperjuangkan layanan keumatan, termasuk di Ditjen Bimas Hindu khususnya di Candi Prambanan.

"Prambanan sebagai pusat ibadah umat Hindu Dunia menjadi salah satu legacy Gus Men, yang menjadi ikhtiyar Gus Men yaitu bagaimana umat Hindu bisa menikmati Candi Prambanan untuk sarana ibadah, " katanya.

Menurutnya, capaian yang sudah terlaksana yaitu akses ibadah umat Hindu yang sudah sangat terbuka ini harus dipertahankan, bagaimana umat Hindu Indonesia bahkan dunia bisa memaksimalkan dan memanfaatkan situs-situs penting ini untuk peribadatan.

Wibowo menambahkan, pesan Gus Men yaitu mendorong semua jajaran direktorat Kementerian Agama agar semakin akseleratif dalam membuka ruang ruang untuk memberikan layanan kepada umat. "Salah satunya yaitu transformasi digital yang bisa mempermudah umat memperoleh informasi. Misalnya layanan secara digital yang sangat memungkinkan untuk diakses umat di seluruh daerah. Saya mendorong Bimas Hindu untuk menjadi lebih baik lagi, " katanya. (Ril/Muhidin)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT