Warga Relokasi Rusun Nagrak Keluhkan Tarif Sewa Bulanan Rusun Nagrak

Jumat 08 Des 2023, 20:08 WIB
Rusun Nagrak, Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. (yono)

Rusun Nagrak, Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. (yono)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Warga Rusun Marunda yang direlokasi ke Rusun Nagrak menjerit terkait kenaikan tarif harga sewa hunian per bulan. Pasalnya, kini mereka harus membayar Rp765.000 dari sebelumnya Rp505.000 per bulan.

Namun begitu, salah satu warga yang enggan disebutkan namannya enggan membayar dengan besaran segitu. Warga memastikan akan tetap membayar Rp 505.000 perbulan.

“Kami sesuai perjanjian, itu Rp505.000. Jadi, kami masih menjadi warga terprogram, yang mana kami tetap akan membayar Rp 505.000,” kata salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, Jumat (8/12/2023)

Ia pun mengatakan, sebelum direlokasi, warga juga dijanjikan akan diberikan kios untuk berdang. Namun, pads kenyataannya, sampai sekarang warga relokasi belum mendapatkan apa yang dijanjikan tersebut sehingga belum dapat menyetabilkan kondisi perekonomian mereka.

"Kami pernah dijanjikan sama pemerintah, warga Rusunawa Marunda yang pindah (relokasi) ke Nagrak akan diberikan kios-kios atau tenda-tenda (outlet) untuk berdagang," tandas dia.

"Bagaimana perekonomian kami mau stabil, kami jalankan usaha pun belum berjualan. Itu yang jadi keberatan buat kami," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan salah satu warga Rusunawa Marunda yang direlokasi ke Rusunawa Nagrak bernama Hendra (40).

Hendra mengatakan, dirinya merasa keberatan dengan kenaikan tarif biaya sewa. Sebab kenaikan tarif biaya sewa itu dia ketahui setelah Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) III Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta menyosialisasikan kepada warga pada 1 Desember 2023.

"Jadi, kemarin itu kami mendapatkan sosialisasi, diinfokan bahwa akan ada kenaikan. Warga keberatan, karena kami terprogram dari Rusunawa Marunda. Kami direlokasi karena Blok kami yang di Rusunawa Marunda akan direnovasi," ujar Hendra.

Ia juga mengakui bahwa perekonomiannya sampai saat ini belum juga stabil. 

“Karena perekonomian warga ini belum stabil. Dijanjikan warga Marunda itu disediakan tempat usaha. Tapi, sampai sekarang tempat usahanya belum terealisasi. Jadi, yang keberatan warga seperti itu," tandas Hendra. 
 

Berita Terkait

News Update