JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dikutip dari laman Motorsport.com, spekulasi mengenai kepindahan di Grand Prix Abu Dhabi ketika ayah Hamilton, Anthony, menyarankan dalam sebuah percakapan dengan prinsipal tim Red Bull, Christian Horner, agar ia menjalin hubungan dengan sang juara tujuh kali.
Dapat dipahami bahwa Horner memang mencoba menghubungi Hamilton untuk mengobrol secara informal. Namun, pesan tersebut tidak pernah tersampaikan karena ia menggunakan nomor telepon yang lama.
Sementara itu, Hamilton telah berkomitmen untuk menandatangani kontrak baru berdurasi dua tahun di Mercedes. Fokusnya adalah untuk membantu tim asal Jerman tersebut kembali ke puncak klasemen F1.
Namun, meskipun para penggemar mungkin tertarik dengan potensi untuk menduetkan Hamilton-Verstappen, para petinggi Red Bull tidak pernah terlihat bersemangat dengan ide tersebut.
Marko, yang telah memainkan peran penting dalam keputusan pembalap di skuad Milton Keynes, mengatakan ada dua faktor yang mengesampingkan kemungkinan pasangan ini membalap bersama timnya.
Ditanya oleh Motorsport.com tentang kisah Hamilton, Marko mengatakan, "Christian memberitahu saya dan menunjukkan pesan singkat yang dia terima, tapi saya bilang, 'Hamilton dan Max, itu tidak mungkin.
"Terlalu banyak aksi dan bagaimana saya harus mengatakannya, pada 2021, ketegangan. Dan di sisi lain, kami tidak bisa memiliki dua pembalap termahal dalam satu tim. Itu tidak akan pernah terjadi. Jadi saya katakan kepada Christian, 'Tidak mungkin'."
Meskipun masa depan Hamilton dengan Mercedes belum selesai hingga akhir Agustus, ia telah menegaskan bahwa ia tidak pernah mempertanyakan komitmennya untuk tetap bersama tim yang telah memberikan enam gelar juara.
Ketika ditanya oleh Motorsport.com apakah pernah ada saat-saat dalam pembicaraan kontrak dengan Mercedes ketika ia berpikir untuk pensiun atau pindah ke tempat lain, ia menjawab, "Tidak, tidak saat kami melakukan negosiasi.
"Saya memiliki keyakinan bahwa kami akan sampai di sana. Kami telah berada di sini sebelumnya sebagai sebuah tim dan meskipun kami memiliki lebih banyak orang baru, kami masih memiliki nilai-nilai yang hebat, dan saya melihat fokus yang besar dalam diri setiap orang.
"Kami hanya melakukan percakapan yang sangat baik dengan semua orang di pabrik sehingga mereka benar-benar membuat perubahan dan membuat keputusan yang tepat, dan hal tersebut dapat dengan mudahnya berjalan ke arah yang salah.
"Saya pikir untuk tahun ini mereka mengira fundamentalnya bagus dan ternyata tidak demikian. Itulah mengapa saya merasa frustrasi pada Februari karena mereka tidak membuat perubahan yang saya minta.
"Namun dengan perubahan yang kami lakukan, saya harap kami benar. Tapi, saya kira kami tidak tahu apa yang akan dilakukan Red Bulls."