BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Perusahaan pengolah limbah bahan beracun berbahaya (B3) PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) beberapa kali meraih CSR Award dari Pemerintah Jawa Barat.
Penghargaan ini diberikan bukan tanpa alasan. Sejumlah program dijalankan bukan hanya sebatas kegiatan charity, namun juga program yang bersifat sustainable atau berkelanjutan.
Demikian kesaksian yang diungkap sejumlah warga dan tokoh masyarakat di Desa Nambo kepada wartawan.
"Kami apresiasi kontribusi PPLI terhadap desa kami begitu luar biasa dan konsisten setiap tahunnya. Dana CSR yang dialokasikan setiap tahunnya menjadi tambahan PAD desa diluar dana yang dialokasikan pemerintah pusat," kata Kepala Desa (Kades) Nambo, Nanang, Rabu (6/12/2023).
Dalam kegiatan yang juga disponsori perusahaan asal negeri Sakura Jepang tersebut, Nanang menilai secara umum PPLI selama ini sudah mengikuti prosedur yang ada.
"Sudah menerapkan sesuai aturan dan selama ini juga tetap menjalin hubungan baik dengan Pemerintah Desa," katanya.
Nanang menyebut, program CSR PPLI sudah mencakup semua bidang mulai dari dukungan infrastruktur pendidikan, dan kesehatan, maupun bantuan tahunan kepada warga berbentuk sembako.
Nanang mencontohkan salah satu program yang berkelanjutan dari PPLI adalah pendirian puskesmas pembantu (Pustu).
"Keberadaan Pustu ini sangat membantu. Sebelum ada Pustu, warga yang akan berobat harus ke puskesmas Klapanunggal yang jaraknya lebih jauh," katanya.
Manfaat Pustu ini juga diakui salah-seorang warga RT11/ 06, Inah (42). Ia menyebut, pelayanan di Pustu ini terbilang baik.
"Alhamdulillah saya cocok berobat di Pustu. Obat-obatnya paten. Dokter dan bidannya melayani dengan baik,' ungkapnya.