ADVERTISEMENT

Tim SAR Berhasil Evakuasi Tiga dari Sebelas Pendaki yang Tewas di Gunung Marapi

Selasa, 5 Desember 2023 08:38 WIB

Share
Personel Tim SAR gabungan saat memberikan pertolongan pada pendaki yang berhasil dievakuasi dari Gunung Marapi, Sumatera Barat. (Foto: SAR Kelas A Padang)
Personel Tim SAR gabungan saat memberikan pertolongan pada pendaki yang berhasil dievakuasi dari Gunung Marapi, Sumatera Barat. (Foto: SAR Kelas A Padang)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Sebanyak tiga dari sebelas pendaki Gunung Marapi, Sumatera Barat, yang meninggal dunia berhasil dibawa turun tim SAR gabungan, Senin (4/12/2023).

 Korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Achmad Muchtar, Kota Bukittinggi untuk proses identifikasi.

"Korban sudah dievakuasi, dari lapangan ke rumah sakit," kata Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik. Ia mengaku masih ada sejumlah pendaki dalam pencarian.

Secara keseluruhan, jumlah pendaki yang terjebak di jalur pendakian saat erupsi Marapi pada Minggu 3 Desember 2023 sebanyak 75 orang. Melalui upaya evakuasi di hari pertama, berhasil diturunkan 49 orang dalam kondisi selamat, dari jumlah itu tujuh orang di antaranya mengalami luka bakar dan harus dirawat di rumah sakit.

Kemudian hari ini  ditemukan 14 survivor (penyintas), rinciannya, 11 dalam kondisi tidak bernyawa, dan tiga lainnya selamat. "Masih terdapat 12 yang dalam proses pencarian dan pertolongan," kata Abdul Malik yang dilansir RRI.co.id

Pencarian dan pertolongan terhadap pendaki yang terjebak saat erupsi Marapi sempat dihentikan karena masih terjadi erupsi dan hujan abu vulkanik. Gunung Marapi yang berada di perbatasan Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam ini meletus pada Minggu 3 Desember 2023 pukul 14.53 WIB.

Gunung dengan ketinggian 2.891 mdpl ini menyemburkan material vulkanik berupa abu dan kerikil yang menyebar hingga ke permukinan warga di sebagian wilayah Kabupaten Agam.  Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan, sifat erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat, sulit untuk dideteksi.

Kepala PVMBG, Hendra Gunawan mengatakan, meskipun peralatan pemantauan gunung api sudah relatif lengkap, gejala letusannya sulit diprediksi. Dengan tingkat kesulitan tersebut, PVMBG telah menetapkan Gunung Marapi berada di Level II sejak tahun 2011.

Hasil dugaan sementara, Erupsi Gunung Marapi yang terjadi 3 Desember 2023, diduga akibat akumulasi gas yang terkumpul selama bertahun-tahun. “Dugaan kami sementara, faktor erupsi kemarin itu mungkin ada akumulasi gas secara perlahan, sulit diprediksi karena kecil," ucap Hendra.

Hingga Senin (4/12/2023), erupsi Gunung Marapi masih terjadi. Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 800 meter di atas puncak gunung.(tri)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT