JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pasar kripto dan Bitcoin mengalami kenaikan pesat. Bahkan, nilai Bitcoin mencapai level tertinggi sejak April 2022, melampaui angka US$ 40 ribu. Peningkatan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk pembahasan seputar Exchange-Traded Fund (ETF) dan mendekatnya peristiwa halving Bitcoin. Apakah Bitcoin akan tetap kuat dan melanjutkan penguatannya di bulan Desember ini sampai tahun selanjutnya?
Fyqieh Fachrur, seorang trader dari Tokocrypto, mengungkapkan bahwa kepercayaan investor nampaknya mencapai puncaknya seiring dengan kenaikan harga Bitcoin yang sejalan dengan mendekatnya peristiwa halving dan peluang persetujuan ETF. Sentimen positif ini semakin diperkuat oleh likuidasi posisi singkat senilai lebih dari US$ 15 juta, yang mencerminkan keyakinan yang kuat di kalangan investor.
Fyqieh menekankan bahwa ada beberapa faktor utama yang mendorong pasar kripto saat ini. Pertama, SEC sedang melakukan diskusi dengan Grayscale dan tujuh pemohon ETF Bitcoin spot lainnya, menimbulkan optimisme terkait potensi persetujuan dalam waktu dekat. Selanjutnya, strategi akumulasi Bitcoin yang dilakukan oleh MicroStrategy semakin memperkuat posisinya sebagai pendukung utama Bitcoin.
Fyqieh menambahkan, "Selain itu, harapan terkait peristiwa halving Bitcoin yang akan terjadi dalam 141 hari mendatang juga menjadi pemicu optimisme dalam pasar kripto. Secara sejarah, peristiwa halving yang mengurangi tingkat penciptaan Bitcoin baru seringkali menjadi pendorong utama dari kenaikan harga yang signifikan." Demikian diungkapkan Fyqieh pada Senin (4/12/2023).
Dengan melampaui angka US$ 40 ribu, Fyqieh mencatat bahwa lonjakan terbaru Bitcoin dapat dianggap sebagai tanda awal dari babak baru dalam evolusi pasar kripto. Meskipun SEC belum memberikan persetujuan langsung untuk ETF Bitcoin, perkembangan terkini, bersama dengan semangat perdagangan dan mendekatnya peristiwa halving, memberikan gambaran positif untuk pasar kripto.
Fyqieh memproyeksikan bahwa harga Bitcoin akan terus naik setelah satu atau lebih ETF Bitcoin spot mendapatkan persetujuan di awal tahun 2024. Analis dari Bloomberg bahkan memperkirakan kemungkinan 90% bahwa semua ETF yang masih tertunda akan disetujui secara bersamaan pada tanggal 10 Januari. Meskipun demikian, para pelaku pasar diingatkan untuk berhati-hati terhadap potensi aksi jual setelah reaksi awal terhadap kenaikan tersebut.
Fyqieh menyampaikan, "Tren penjualan pasca-peristiwa sering terlihat di pasar kripto, dan ini mencerminkan fenomena yang dikenal sebagai 'buy the rumor, sell the news.'" Menurutnya, Fear & Greed Index juga menunjukkan peningkatan selera investor terhadap pasar kripto. Pada hari Senin (4/12/2023), indeks ini mencapai 74 poin dalam kategori Greed, naik dari 73 sehari sebelumnya. Meskipun angka ini belum mencapai level sangat tinggi, peningkatan ini menunjukkan adanya optimisme yang cukup signifikan di kalangan investor terhadap aset kripto.
Fyqieh menambahkan, "Hal ini dapat diartikan bahwa investor semakin berani dan bersedia mengambil risiko dalam pasar yang sangat fluktuatif."
Namun, ia juga memberi peringatan bahwa pekan ini akan menyajikan data PMI jasa ISM AS dan data nonfarm payrolls (NFP) untuk bulan November. Jika angka NFP menunjukkan kekuatan yang signifikan, hal ini berpotensi memicu pembatalan taruhan terkait penurunan suku bunga oleh The Fed pada tahun 2024, yang kemungkinan dapat mempengaruhi pergerakan nilai Bitcoin (BTC).
Bitcoin (BTC) telah mengalami breakout yang signifikan dari pola ascending triangle sejak akhir pekan lalu, dengan harga yang melonjak dari US$ 37.645 menjadi US$ 40.220 pada Senin (4/12/2023) pukul 08:00 WIB. Saat ini, BTC masih memiliki potensi untuk melanjutkan penguatannya menuju level resistance selanjutnya di US$ 42.000, dengan syarat dapat bertahan di atas level US$ 40.000 yang saat ini berperan sebagai area support kunci.
.jpg)
.jpg)
