Anwar Usman merupakan adik ipar Presiden Jokowi, yang juga paman Gibran.
Maka, sebagai bentuk kekecewaan terhadap lembaga negara, publik menjuluki MK sebagai 'Mahkamah Keluarga'.
Alhasil, rakyat pun kecewa atas sikap Presiden Jokowi.
Publik juga menyesalkan etika Gibran yang bersedia untuk menjadi cawapres, padahal dirinya yang berusia 36 tahun baru dua tahun mengemban amanat sebagai Wali Kota Solo.
Masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dituntaskan Gibran di Solo, tapi kini sudah mau ditinggalkan sebagai cawapres.
Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep pun juga menjadi sorotan publik.
Sebagaimana kita ketahui, Jokowi merupakan kader PDI-P.
Akan tetapi, seolah mengabaikan etika, demi 'ambisi' merestui putra-putranya berlabuh ke partai lain.
Dalam hitungan kurang satu Minggu, Kaesang didapuk menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Sontak saja penunjukan itu mengejutkan publik.
Tak kalah seru, saat ini demokrasi di Indonesia juga menjadi sorotan publik.
Diketahui, era reformasi sudah berjalan 25 tahun, namun demokrasi di Indonesia justru menjadi rapuh.