ADVERTISEMENT

Dirjen Bimas Buddha Kemenag Temui Sekjen Buddhist Association of China, Bahas Perkembangan Buddha di Indonesia

Jumat, 1 Desember 2023 18:04 WIB

Share
Foto: Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Buddha Kementerian Agama (Kemenag) RI Supriyadi lakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Buddhist Association of China Mr. Liu Wei di Guangji Temple. (Ist.)
Foto: Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Buddha Kementerian Agama (Kemenag) RI Supriyadi lakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Buddhist Association of China Mr. Liu Wei di Guangji Temple. (Ist.)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) BuddhaKementerian Agama (Kemenag) RI Supriyadi lakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Buddhist Association of China Mr. Liu Wei di Guangji Temple pada Kamis (30/11/2023) kemarin.

Supriyadi menyampaikan perkembangan agama Buddha di Indonesia, salah satunya adalah pengaruh dari kedatangan I-Tsing, seorang pendeta Tiongkok yang hadir ke Indonesia untuk memperdalam ajaran Buddha yang berkembang di Nusantara pada abad ke-7.

Perkembangan agama Buddha di Indonesia pernah mengalami masa kejayaannya pada masa kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Peninggalan sejarah peradaban yang agung ada di Candi Muaro Jambi dan Candi Borobudur. Kehidupan umat beragama di Indonesia mendapat perhatian yang sangat baik dari pemerintah.

Melalui forum pertemuan tersebut Supriyadi berharap ke depannya terjalin kerja sama yang baik. Tak hanya itu, Ditjen Bimas Buddha perlu mendapatkan informasi terbaik atas keberagaman beragama di Tiongkok khususnya agama Buddha untuk peningkatan layanan pada Ditjen Bimas Buddha.

Dalam pertemuan tersebut, Mr. Liu Wei menyampaikan tentang perkembangan agama Buddha di Tiongkok, serta bagaimana agama Buddha sangat menyatu dengan kepercayaan lokal dan budaya Tiongkok. Disebutkannya bahwa pemerintah sangat memperhatikan perawatan tempat ibadah sesuai dengan sejarah.

Ia juga menyampaikan bagaimana keberagaman antar dan intra umat  beragama di Tiongkok terjalin dengan sangat baik.

“Tiongkok dan Indonesia sama-sama memiliki keragaman agama dan suku, sehingga kita bisa saling belajar terkait keberagamaan untuk dapat berkembanga bersama-sama," tutup Mr. Liu Wei. (Ril)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT