Cuci Koreng Jadi Alasan Napi Curi Hand Sanitizer untuk Mabuk di Sel Lapas Serang

Jumat 01 Des 2023, 15:42 WIB
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham Banten, Jalu Yuswa Panjang (baju putih) bersama Kepala Lapas Kelas IIA Serang, Fajar Nur Cahyono saat meberikan keterangan pers (Foto: Bilal)

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham Banten, Jalu Yuswa Panjang (baju putih) bersama Kepala Lapas Kelas IIA Serang, Fajar Nur Cahyono saat meberikan keterangan pers (Foto: Bilal)

SERANG, POSKOTA.CO.ID –   Mencuci koreng bisul menjadi alasan napi  mengambil hand sanitizer dari klinik untuk mabuk dicampur Coca-cola oleh napi Lapas Serang.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham Banten, Jalu Yuswa Panjang mengatakan, hand sanitizer tersedia di klinik diambil napi untuk mencuci koreng.

Sisa dari mencuci koreng itu, dicampur dengan Coca-cola dan ditenggak ramai-ramai oleh napi.

"Hand Sanitizer di poli klinik. Kalau dulu Covid-19 selalu disediakan, nah itu yang diambil untuk nyuci koreng, ada sisa diumpetin. Itu yang dicuri, yang dipakai mengoplos," katanya, Jumat (1/12/2023).

Sejauh ini, pihaknya masih fokus pada pemulihan para napi. Sanksi tambahan bakal diberikan jila unsur salahnya terbukti.

"Sementara ini kita masih konsentrasi pada pemulihan. Kita lihat unsurnya nanti, kalau memang salah, kita berikan sanksi ke mereka karena menggunakan hal-hal terlarang," ucapnya. 

Dari hasil pemeriksaan, kata Yuswa, ada 18 petugas Lapas yang dibagi menjadi dua regu saat kejadian napi menenggak minuman oplosan.

"Satu regu itu 9 orang dan harus mengawasi sekitar 900 orang. Jadi satu orang mengawasi 10 orang. Jadi 2 regu ada 18 orang," paparnya.

Setelah kejadian ini, pengawasan akan ditingkatkan kepada napi. Terlebih khusus pada warga binaan yang mengalami pusing usai menenggak minuman oplosan.

"Pastinya peningkatan pengawasan untuk mobilitas para warga binaan ini. Yang kami fokus terhadap warga binaan yang terlibat kemarin minum-minum itu kita awasi agar bisa ditangani lebih kalau terjadi apa-apa," tutupnya. (Bilal)

Berita Terkait

News Update