Terus Bertambah, Pengguna QRIS di DKI Jakarta Capai 5,5 Juta

Kamis 30 Nov 2023, 11:47 WIB
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Sahminan. (Ist)

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Sahminan. (Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID –   Peningkatan ekosistem digital di DKI Jakarta kian tercapai. Hal itu terbukti dengan penambahan pengguna QRIS baru yang mencapai 995,9 ribu hingga Oktober 2023 kemarin.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jakarta Arlyana Abubakar mencatat pengguna QRIS di Jakarta mencapai 5,5 juta atau 12,7% pangsa nasional.

"Ini bukti keberhasilan kami yang berkoordinasi Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi (TP2DD) mendorong elektronifikasi transaksi Pemerintah Daerah serta digitalisasi transportasi dan bantuan sosial," kata Arlyana, Rabu (30/11/2023).

Tidak hanya itu, hingga akhir bulan kemarin, Arlyana mencatat ada 592,2 transaksi menggunakan QRIS. Jumlah itu menjadikan Jakarta mendapatkan apresiasi dengan memperoleh penghargaan TP2DD Award 2023 kategori Provinsi Terbaik Wilayah Jawa dan Bali.

Selain itu, untuk memperkuat dan menjaga ekonomi Jakarta, Arlyana menuturkan akan memperkuat sinergi TPID, melalui penguatan program GNPIP seperti perluasan Kerjasama Antardaerah, Digital Urban Farming, dan kampanye bijak berkonsumsi.

Penguatan sinergi ini dipercaya mampu mengendalikan inflasi termasuk dengan daerah sekitarnya terutama Bodetabek.

"Kami juga akan memperkuat eksosistem digital yang juga menyasar pada sektor ekonomi potensial seperti pariwisata, pendidikan, dan kesehatan," katanya.

Termasuk menjaga kebijakan dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, ekonomi dan keuangan hijau, serta UMKM guna mewujudkan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Terpisah, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Sahminan, menyampaikan perekonomian Jakarta pada triwulan III 2023 tetap tumbuh kuat yakni mencapai 4,93%.

Konsumsi rumah tangga menjadi penopang utama pengeluaran di Jakarta didorong oleh mobilitas yang lebih tinggi dan maraknya pelaksanaan Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions (MICE) serta berbagai event nasional dan internasional.

"Tetapi investasi juga tetap tumbuh tinggi sejalan dengan berlanjutnya proyek strategis pemerintah dan swasta. Di sisi lain, konsumsi Pemerintah dan ekspor menjadi penahan laju pertumbuhan lebih tinggi," katanya. (Pandi)
 

News Update