Antisipasi DBD, Dinkes DKI Terus Pastikan Penyebaran Nyamuk Wolbachia

Senin 27 Nov 2023, 15:51 WIB
Ilustrasi DBD. (ist)

Ilustrasi DBD. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID –   Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta terus memastikan penyebaran telur nyamuk wolbachia sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Kesehatan (Menkes) Nomor 1341 Tahun 2022. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit demam berdarah (DBD).

Kasie Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes Provinsi DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan sosialisasi terhadap warga.

"Belum dilakukan (penebaran). Saat ini masih proses sosialisasi kepada masyarakat," ujar Ngabila, Senin (27/11).

Ngabila mengatakan, kawasan Jakbar menjadi salah satu dari lima lokasi yang akan ditebarkan nyamuk wolbachia. Empat kota lainnya yakni Semarang, Bandung, Kupang, dan Bontang.

Kelima daerah itu, lanjut dia, merupakan rekomendasi Kemenkes untuk dilakukan penyebaran nyamuk wolbachia secara masif sebagai penanganan DBD.

"Sesuai SK Menkes perluasan di 5 kota dengan angka kasus DBD yang cukup tinggi," ucapnya.

Seperti diketahui, Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menyiapkan sekitar 4.100 ember bibit nyamuk berbakteri wolbachia. Nyamuk itu akan digunakan untuk menangani kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jakbar.

"Peluncurannya di Kecamatan Kembangan sebagai percontohan pada awal Desember 2023," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakbar Erizon Safari, dikutip dari Antara, Senin (27/11).

Ia menjelaskan, ribuan ember nyamuk ber-wolbachia tersebut akan dijaga oleh 'orang tua asuh', dalam hal ini pemilik rumah, tempat ember tersebut ditempatkan. Keberadaan nyamuk berbakteri itu pun bakal terus dipantau setiap dua pekan sekali.

"Yang paling penting adalah orang tua asuh nyamuk. Itu yang kita sebut orang tua asuh adalah rumah-rumah yang ditempatkan, diletakkan ember-ember berisi telur nyamuk itu yang akan dipantau tiap dua minggu sekali (perkembangannya)," terangnya.

Erizon menyebutkan sejauh ini pihaknya sudah melakukan persiapan dengan melatih kader-kader yang menjadi koordinator lapangan dalam program tersebut. Penanganan DBD dengan nyamuk ber-wolbachia terbukti 87 persen efektif saat uji coba di beberapa wilayah, seperti Bantul, Sleman, dan Yogyakarta.

Berita Terkait
News Update