Obrolan Warteg: Cukup Satu Putaran

Wacana yang sedang dikembangkan oleh pasangan capres – cawapres bukan memenangkan Pilpres 2024, tetapi bagaimana menang dalam satu putaran. Meski untuk menang dalam satu putaran sangatlah sulit, mengingat terdapat 3 paslon capres – cawapres, seperti sering dikatakan pakar dan pengamat.

“Betul, menang satu putaran pilpres sangat berat, apalagi dengan tiga paslon,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, Mas Bro dan Yudi.

“Iya, untuk menang satu putaran harus memperoleh suara lebih dari 50 persen dari total suara pilpres,” kata Yudi.

“Belum lagi ada syarat lain, dengan sedikinya memperoleh suara 20 persen di setiap provinsi di lebih dari ½ jumlah provinsi di Indonesia.Dengan jumlah provinsi 38, berarti minimal menang 20 persen di 20 provinsi,” kata Mas Bro.

Dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, pada pasal 416 ayat 1 disebutkan bahwa pasangan Calon terpilih adalah Pasangan Calon yang memperoleh suara lebih dari 50 persen dari suara pemilu presiden dan wakil presiden, dengan sedikitnya 20% suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih separuh jumlah provinsi di Indonesia.

“Meski pasangan meraih 55 persen, tetapi raihan suara 20 persen hanya diperoleh di 10 provinsi, pilpres harus berlanjut ke putaran dua,” kata Yudi.

“Yang masuk putaran kedua , babak final, adalah pemenang 1 dan 2, sementara pemenang ketiga, gugur,” kata Mas Bro.

“Jadi berat juga ya untuk menang satu putaran,” kata Heri.

“Tapi bukan berarti tidak bisa. Peluang tetap terbuka,” Yudi.

Seperti diberitakan, dalam siaran ulang Webinar Political Public and Policy Studies (P3S) bertajuk “Berebut Suara Anak Muda Siapa yang Unggul?” yang dikuti Jumat (24/11/2023), Direktur Political Public and Policy Studies (P3S), Jerry Massie, berpendapat pasangan Prabowo – Gibran tak butuh 2 putaran untuk memenangkan pilpres, tapi ada syaratnya.