JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memprediksikan puncak musim hujan terjadi pada Februari 2024. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan sejumlah upaya antisipasi menghadapi bencana musim hujan.
"Musim hujan di Indonesia biasanya disebabkan oleh Monsun Asia. Monsun Asia merupakan angin yang bergerak dari arah barat Indonesia yang membawa massa udara lebih banyak yang menyebabkan gelombang tinggi, angin kencang, dan hujan deras," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (24/11/2023).
Menurut Isnawa, fenomena ini diprediksi mulai aktif di Wilayah Indonesia pada November 2023, namun datang lebih lambat pada biasanya. Sehingga diprediksikan bahwa musim hujan 2023/2024 di Wilayah Provinsi DKI Jakarta terjaid pada bulan November 2023.
“Berbagai upaya telah kami lakukan untuk mengantisipasi datangnya musim hujan. Mulai dari melakukan koordinasi dengan pemerintah dan lembaga perihal penanggulangan bencana,” ujarnya.
Selain melalui website, kata Isnawa, pihaknya akan memberikan informasi peringatan dini kenaikan TMA melalui disaster early warning system (DEWS). Lebih jauh, Pemprov DKI juga menyiagakan sebanyak 267 personel Petugas Penanggulangan Bencana/TRC pada setiap kelurahan di Jakarta.
"Melakukan pengecekan sarana prasarana yang meliputi tenda, perahu, ring buoys, jaket, pelampung, melakukan apel siaga bencana. Kemudian melakukan simulasi pendirian tenda di 25 kelurahan rawan banjir, serta beberapa kelurahan yang berpotensi rawan banjir," ujarnya.
Dalam hal ini, Isnawa mengimbau, masyarakat untuk siaga menghadapi potensi terjadinya bencana hidrometeorologis seperti banjir, longsor, dan angin kencang. Menurutnya, masyarakat dapat melakukan upaya mitigasi secara mandiri.
"Tidak membuang sampah sembarangan, menyiapkan tas siaga bencana, memperbarui informasi mengenai cuaca terkini melalui kanal-kanal media sosial BPBD dan website BPBD. Mengecek kondisi saluran air, memperhatikan kondisi tanah dan pohon di sekitar lingkungannya masing-masing, apabila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi call center Jakarta Siaga 112,” pungkas Isnawa . (tri)