BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Dinas Kesehatan Kota Bekasi mengkonfirmasi terdapat satu orang positif cacar monyet atau Monkeypox.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati mengatakan seorang warga yang terjangkit cacar monyet kini tengah menjalani isolasi di rumah sakit.
"Satu orang positif cacar monyet di Kota Bekasi, (inisial) AR (laki-laki) berdasarkan status NAR (New All Record), big data Kemenkes RI dan sedang menjalani isolasi di RS dengan status Mpox, terkonfirmasi bergejala dengan hasil lab positif," ungkap Tanti dalam keterangannya, Rabu (15/11/2023).
Laporan yang diterima Dinkes Kota Bekasi dari Kementerian Kesehatan, kasus ini bermula terdapat delapan kasus suspek cacar monyet.
Perinciannya, lima orang dinyatakan negatif, dan tiga orang lainnya positif cacar monyet.
Kini, dua dari tiga orang positif cacar monyet tersebut kini menjalani isolasi di rumah sakit luar Bekasi. Sedangkan, satu orang positif cacar monyet adalah warga Kota Bekasi.
"Rinciannya sebanyak dua kasus luar Kota Bekasi dan satu kasus Kota Bekasi, dan sisanya lima kasus negatif Kota Bekasi dirinci dua sembuh, dan tiga orang kontak erat," ujar Tanti.
Penularan cacar monyet ke tubuh manusia bisa terjadi karena kontak langsung dengan orang maupun hewan yang terinfeksi. Bahkan bisa terjadi melalui benda yang terkontaminasi virus.
"Penyakit cacar monyet atau (Mpox) disebabkan virus cacar monyet dan bersifat ringan dengan masa inkubasi (interval dari infeksi sampai timbulnya gejala) Mpox biasanya 6–13 hari, tetapi dapat berkisar dari 5 – 21 hari," jelasnya.
Dirinya mengimbau untuk menghindari kontak langsung yang menular Monkeypox, seperti hewan pengerat, marsupial, primata non-manusia (mati atau hidup).
Selain itu masyarakat diharapkan untuk tidak mengkonsumsi daging hewan liar dari hasil perburuan. "Biasakan mengonsumsi daging yang sudah dimasak dengan benar," pungkasnya.
