JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Vera Tio Rajagukguk berkomitmen untuk memberantas mafia tanah yang ada di ibu kota dan Indonesia.
Wanita berkacamata itu mengatakan hal itu bukan hanya sebagai program dirinya yang maju menjadi Caleg, melainkan tanggung jawab kemanusiaan. "Tentu ini bukan jadi program saya, ini panggilan moral saya, dan saya juga aktivis HAM, dan saya aktivis pembela hak-hak masyarakat yang terdzolimi," katanya kepada Poskota.co.id kemarin.
Salah satu masalah yang tengah ia tangani yakni terkait permasalahan tanah di wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Dirinya bersama ahli waris berjumlah belasan orang kemudian mengadakan audiensi ke kantor ATR BPN yang berlokasi di kawasan Kembangan, Jakarta Barat. Dua jam menempuh mediasi dengan kepala BPN, Vera bersama ahli waris menemeui titik terang. Kasus dugaan mafia tanah ini pun tengah dipelajari pihak BPN dan akan ditindak lanjuti. "Saya bantu ahli waris ini sudah berjalan 1,5 tahun lalu," tuturnya.
Vera Tio menuturkan jika warga tak perlu takut dengan apapun masalah yang dihadapi, dalam hal ini terkait mafia tanah.
Jika memang warga merasa jika lahan yang diserobot mafia tanah merupakan lahan pribadi, maka jangan takut untuk melakukan perlawanan dengan melakukan proses hukum. "Tentu kedepan bagi masyarakat yang masih terjungkung dalam permasalahan tanah saya memberikan transformasi keberanian jangan takut bahwa hukum kita tegak lurus berdiri di atas kebenaran," tegas Vera Tio.
Pemberantasan mafia tanah merupakan salah satu program atau visi misi Vera Tio untuk melakukan pembenahan dan menyerap aspirasi rakyat "Karena maraknya praktek-praktek perampasan hak milik ataupun hak asasi manusia khususnya terhadap masyarakat yang termarginal oleh oknum-oknum mafia tanah," katanya.
"Sehingga saya terpanggil untuk berjuang membenahi, membela dan merebut kembali hak-hak mereka agar hukum dan kebenaran dapat ditegakkan," tambah Vera Tio yang juga telah mendaftarkan diri Caleg DPRD DKI Jakarta Dapil X Fraksi Golkar. (Ril)
