ADVERTISEMENT

Selamat! Film Pendek Asal Ambon dan Masohi Jadi Film Terpilih Festival Film Bulanan Lokus 9

Jumat, 10 November 2023 17:49 WIB

Share
Peserta Festival Film Bulanan Lokus 9.(Ist)
Peserta Festival Film Bulanan Lokus 9.(Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID –  Dua Film Terpilih Festival Film Bulanan Lokus 9 (Gorontalo, Maluku, dan Maluku Utara) sudah  diumumkan. Film dokumenter ‘Tahuri; Bunyi Pertama Yang Keluar Dari Bumi’, karya sutradara Fredy Likumahuwa, produksi Kele Project, asal Ambon ditetapkan sebagai Film Terpilih pertama.

Kemudian film dokumenter ‘Rumah Adat Latakua’, karya sutradara Iwi Marahena, asal Masohi ditetapkan sebagai Film Terpilih Kedua.

Alasan terpilihnya film ‘Tahuri; Bunyi Pertama Yang Keluar Dari Bumi’, menurut Rahabi Mandra (Abi), salah satu kurator yang juga Sutradara dan Penulis Skenario, film ini mampu mengangkat isu cerita dan karakter dengan baik.

“Tahuri itu dokumenter yang punya awareness terhadap penceritaan, terhadap karakter. Bahwa dokumenter bukan cuma mengangkat isu tapi juga mengangkat karakter dan cerita. Bahwa ada seorang maestro dengan segala keterbatasannya masih mengajar, cara dia mengajar, kita jadi ikut ke dalamnya daripada hanya sekadar bicara alat musik dan efek dari alat musik tradisional seperti itu. Aku sendiri senang melihat keluguan seorang maestro ternyata dia bisa tampil di dalam film tersebut, berarti ada ketekunan dalam membuat filmnya dan akhirnya ditutup dengan pernyataan, itu jadi bahan obrolan ke pihak-pihak yang sebenarnya bisa jadi melestarikan atau mengembangkan budaya musik terutama alat musik pabrik,” papar Abi.

Sementara untuk film ‘Rumah Adat Latakua’, Abi berpendapat, film dokumenter ini sudah baik tapi masih perlu dibenahi. 

“Rumah Adat Latakua terpilih karena punya sisi ketekunan dalam berkarya, tapi film dokumenter ini masih banyak yang perlu dibenahi,” pungkas Abi.

Sependapat dengan rekannya, kurator dan juga Senior Business Development Manager of IDN Media, Rahma Guntari menyatakan film ‘Tahuri; Bunyi Pertama Yang Keluar Dari Bumi’ memiliki kekuatan cerita yang bagus.

“Tahuri kekuatan ceritanya bagus. Dia enggak cuma ngangkat what, when, tapi siapa di balik itu, siapa yang masih eksis mengembangkan budaya itu walaupun sedikit. Walaupun dokumenter, menarik diikuti sampai akhir. Terus ada insight-insight atau nilai-nilai dari situ,” sanjung Rahma.

Film Rumah Adat Latakua, Rahma menilai mampu merepresentasikan sebuah budaya. “Kalau Rumah Adat Latakua ya, representative dari budaya,” ujar Rahma.

Sutradara Iwi Marahena ini pernah mendapatkan apresiasi khusus sebagai Sineas Terpantang Menyerah pada Festival Film Bulanan 2022 dan mendapatkan kesempatan berangkat ke Cannes, Prancis. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT