LaNyalla: Sudah Waktunya Indonesia Kembalikan Pancasila sebagai Falsafah Hidup Bangsa dan Negara

Jumat 10 Nov 2023, 15:37 WIB
LaNyalla Mattalitti (Ist)

LaNyalla Mattalitti (Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menegaskan, sudah waktunya masyarakat Indonesia kini mengembalikan Pancasila sebagai Falsafah Hidup Bangsa dan Negara.

Hal itu disampaikan LaNyalla saat opening speech dalam acara Penyampaian Aspirasi Dewan Presidium Konstitusi 'Kembali ke UUD 1945 sebelum Amandemen', Jumat (10/11/2023).

"Kita telah sampai pada satu titik. Untuk bertekad bulat, mengembalikan Pancasila sebagai Falsafah Hidup Bangsa dan Negara. Demi Indonesia yang berdaulat dan bermartabat," ucap laNyalla dengan tegas.

LaNyalla menekankan, Indonesia saat ini krisis negarawan lantaran semua lembaga negara berpolitik praktis sehingga melupakan amanat para pendiri bangsa dan sumpah jabatan sendiri. 

Menurutnya, masih banyak orang yang memanjatkan doanya untuk kebaikan negeri ini. Namun di saat yang sama, justru banyak juga yang saling caci maki antar sesama.

"Tetapi di saat yang sama, banyak saudara-saudara kita yang saling caci maki antar sesama. Karena kita semakin menjadi orang lain. Menjadi bangsa lain. Dan kehilangan nilai dan jati diri. Padahal cita-cita para pendiri bangsa sudah sangat jelas. Terang benderang. Bahwa bangsa ini telah memiliki nilai-nilai agung yang digali dari bumi nusantara. Yaitu Falsafah Hidup kita, Pancasila," ungkapnya.

Kemudian, LaNyalla menjelaskan bahwa para pendiri bangasa telah bersepakat bahwa Falsafah Hidup yang terkandung di dalam Pancasila adalah Azas dan Sistem Bernegara Indonesia.

"Yakni Sistem yang mendasarkan kepada spirit Ketuhanan. Sistem yang memanusiakan manusia. Sistem yang merajut persatuan. Sistem yang mengutamakan musyawarah perwakilan para hikmat. Dan sistem yang bertujuan mewujudkan keadilan sosial," ujarnya.

Tapi, kata dia, sistem tersebut belum benar-benar diterapkan baik dalam era Orde Lama maupun Orde Baru sehingga Indonesia kehilangan sistem itu sendiri melalui kecelakaan perubahan Konstitusi yang terjadi di tahun 1999 hingga 2002 yang lalu.

"Sehingga kita kehilangan satu Sistem Tersendiri. Sistem yang mampu menjadi tempat yang utuh bagi semua elemen bangsa. Sistem yang memberikan ruang kepada Penjelmaan Seluruh Rakyat. Sistem yang memberikan ruang bagi bangsa dan negara ini untuk merajut mimpi bersama. Melahirkan tekad bersama, untuk mewujudkan cita-cita lahirnya negara ini," kata LaNyalla.

Ia juga menilai bahwa sistem yang diterapkan saat ini individualis. Maka, ia meminta semua elemen bangsa tanpa syarat harus memperkokoh kedaulatan bangsa melalui kerja sama yang baik.

News Update