JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Belum lama ini Presiden Jokowi dalam acara HUT ke-59 Golkar, menyebut bahwa terlalu banyak drakor politik jelang Pilpres 2024. Pernyataannya itu pun ramai menjadi perbincangan publik, dan timbul penafsiran banyak pihak.
Salah satunya politikus PDIP Ruhut Sitmpul, menurutnya Drama Korea atau Drakor dimaksud Presiden Jokowi bisa jadi berupa putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menjatuhkan sanksi pencopotan Ketua MK, Anwar Usman.
"Pencopotan Ketua MK ini yg dimaksud Drakor Pak Jokowi, jadi jangan main drama/ sinetron," tulis Ruhut dalam twitter atau X pridadinya, sebagaimana dikutip, Rabu (8/11/2023).
Pria yang akrab disapa si Poltak tersebut, juga turut mengomentari atas putusan MKMK terkait laporan kode etik hakim MK, pada Selasa (7/11/2023) itu.
Dikatakannya, bahwa memang putusan MKMK itu tidak berdampak bagi pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Tetapi, rakyat telah cerdas dan tidak simpatik terhadap pasangan yang memakan korban MK dan Ketua MK dicopot.
"Ke Putusan MK MK memang tidak berdampak apapun
bagi Pasangan Prabowo Gibran, tapi I n g a t Rakyat Indonesia ter❤️CINTA CERDAS tidak Simpatik Pasangan yang memakan Korban MK dan Ketua MK di C o p o t," cuit Ruhut kembali.
Sebagaimana diketahui, terhadap putusan MKMK bahwa Ketua MK Anwar Usman dipastikan melakukan pelanggaran berat terhadap kode etik. Ketua MKMK pun memberikan sanksi berupa pencopotan jabatan Ketua MK kepada Anwar Usman.