Viral Transplantasi Jantung Babi ke Manusia, Bagaiamana Menurut Pandangan Islam?

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Belakangan viral transplantasi jantung babi ke manusia yang dilakukan oleh seorang pria asal Amerika Serikat (AS). Pria tersebut bernama Lawrence Faucette (58) yang menudap penyakit jantung stadium lanjut serta penyakit pembuluh darah perifer dengan komplikasi lainnya.

Ia diketahui meninggal dunia pasca enam minggu menjalani prosedur medis eksperimen transplantasi jantung babi. Sebelum melakukan transplantasi jantung babi itu, Faucette diketahui sudah mencoba menjalankan transplantasi organ manusia yang sudah meninggal namun gagal karena penyakit yang di deritanya sudah sangat parah.

Operasi tersebut dilakukan dengan menghilangkan beberapa gen babi dari jantung serta menambahkan gen manusia didalamnya. Jadi dengan kata lain, jantung yang dicangkok ke Faucette telah dimodifikasi untuk menghilangkan gen babi tertentu sekaligus menambahkan gen manusia untuk membantu mencegah penolakan.

Disamping itu hal tersebut justru menjadi sorotan pengguna media sosial dan banyak yang bertanya-tanya serta memperdebatkan transplantasi jantung babi itu. Melansir dari channel YouTube Al-Bahjah, islam berpandangan bahwa untuk menjaga manusia dengan melakukan transplantasi jantung babi untuk kehidupan manusia hal yang boleh dan tak perlu diperdebatkan.

Berbeda apabila dibandingkan dengan orang yang makan babi, tentunya hal tersebut perlu diperhatikan bagi kaum muslimin karena dosa dan diharamkan. Makan babi dengan mencangkok babi sangat beda karena pada saat makan babi itu seseorang dalam keadaan senang-senang. 

Namun, apabila ada seseorang yang melakukan transplantasi jantung babi maka dipastikan orang tersebut dalam keadaan sakit. Jadi, kemajuan teknologi untuk mendukung kemaslahatan manusia atau kebaikan yang sifatnya untuk membantu dan menolong umat manusia bisa dijadikan catatan. 

Meski demikian, transplantasi jantung babi ke manusia membutuhkan syarat dan prosedur yang sangat ketat.