JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tim Densus 88 Antiteror (At) Polri berhasil menangkap tersangka teroris sampai awal Januari hingga Oktober 2023 sebanyak 104 orang dengan penangkapan dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia.
Menurut juru bicara Densus 88 At, Kombes Aswin Siregar mengatakan sampai Oktober tahun ini tim telah berhasil menangkap sebanyak 104 tersangka.
Aswin mengatakan ada penurunan jumlah kasus tindak pidana terorisme dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini.
"Dari data yang kita pegang pada tahun 2021 Densus 88 menangkap 270 tersangka teroris, pada 2022 sebanyak 248 tersangka yang berhasil ditangkap," katanya kepada wartawan di Mabes Polri, Jumat (3/11/2023) sore.
Sementara itu terjadi tren penurunan lanjut Kombes Aswin dalam pelaku tindak pidana terorisme.
"Dalam tiga tahun terakhir ini mulai 2021 ada tren penurunan kejadian teror dan pelaku tindak pidana terorisme," tambahnya.
Dengan demikian Aswin berharap pada tahun ini memasuki tahun Pemilu 2024 dapat berjalan lancar dan kondusif
"Dalam hal aksi terorisme Densus 88 tidak akan menoleransi ancaman sekecil apa pun terhadap keamanan Indonesia. Terlebih, kata dia, dalam situasi menjelang atau dalam rangkaian Pemilu 2024 dan tahun ini dapat terbebas dari peristiwa teror," tukasnya.
Sebelumnya, Densus 88 mencatat telah menangkap 59 tersangka teroris sepanjang Oktober 2023. Aswin mengatakan para tersangka teroris itu berasal dari kelompok teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Anshor Daulah (JAD).
Dia merinci 19 tersangka teroris JI ditangkap sejak selama 2-13 Oktober 2023. Satu orang ditangkap di Sumatera Barat, 1 orang di Jawa Barat, 5 orang di Sumatera Selatan, 4 orang di Lampung, 1 di Kalimantan Barat, dan 7 di NTB.
"Mereka merupakan jaringan struktural dari Jamaah Islamiyah, yang sampai saat ini belum dilakukan penegakan hukum. Ini mengingatkan lagi kepada kita bahwa jaringan struktural dari Jamaah Islamiyah masih ada dan terus eksis," rinci Aswin.