Ambisius dan Kelanggengan Kekuasaan

Kamis 26 Okt 2023, 05:38 WIB
Prabowo - Gibran saat mendaftar ke KPU. Ahmad Tri Hawaari

Prabowo - Gibran saat mendaftar ke KPU. Ahmad Tri Hawaari

Rakyat Indonesia semakin cerdas dalam menyikapi dinamika politik menjelang Pilpres 2024.

Seiring tak terbendungnya perkembangan digitalisasi, informasi dan literasi politik yang semakin mudah diakses membuat rakyat di Tanah Air semakin cerdas.

Pola pikir ini tentu saja patut kita sambut positif dan suka cita. Pun, rakyat sekarang ini tak mudah terprovokasi dengan isu liar politik.

Munculnya sejumlah pengamat atau pakar politik yang independen turut mencerahkan, juga turut andil mencerdaskan masyarakat.

Sebaliknya, bagi para penguasa atau pun elite politik yang 'nakal' akan dirugikan. Sebab, cara-cara 'licik' agar terpenuhi ambisi, pengkhianatan hingga melanggengkan kekuasaan tak akan berhasil.

Sebagaimana diketahui, belakangan ini publik dibuat geger dengan drama capres dan cawapres di Tanah Air.

Mulai dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) ternyata meloloskan Gibran Rakabuming menjadi cawapres.

Hingga keputusan Capres Prabowo Subianto yang menggandeng Gibran Rakabuming Raka yang tidak lain merupakan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Keputusan tersebut tentu saja menggegerkan publik, karena selama ini publik tahu bahwa Gibran merupakan salah satu kader PDI Perjuangan.

Ditambah lagi dengan isu politik dinasti Jokowi yang menghantui deklarasi Gibran jadi cawapres Prabowo Subianto ramai dibahas di media sosial.

Semua tontonan drama capres dan cawapres membuat rakyat 'muak'. Rakyat akan melahap habis tontonan drama capres-cawapres. Rakyat Indonesia sudah tak 'bodoh' lagi. Rakyat Indonesia tak mau kecewa lagi. Rakyat membutuhkan pemimpin/presiden yang tulus, ikhlas menyejahterakan rakyat. Rakyat butuh perubahan. Bukan sebaliknya, uang rakyat digarong oleh oknum-oknum pejabat negara, elite politik dan sebagainya.

News Update