Mubazirnya Anggaran Jalur Sepeda

Sabtu 21 Okt 2023, 06:05 WIB
Ilustrasi jalur sepeda. Ahmad Tri Hawaari

Ilustrasi jalur sepeda. Ahmad Tri Hawaari

Jalur sepeda yang diwariskan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus menjadi perbincangan. Setelah sebelumnya Dinas Perhubungan (Dishub) DKI diminta untuk tak lagi menambah jalur, kini masalah baru muncul.

Di mana stick cone atau pembatas jalur sepeda yang sebelumnya dipasang di beberapa titik, mulai dicabut petugas dishub. Hal itu pun kembali menjadi pertanyaan masyarakat apakah jalur sepeda itu penting atau memang akan segera di hilangkan.

Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo mengklaim pencabutan stick cone sebagai bentuk pemeliharaan sekaligus mengangkut pembatas sepeda yang sudah rusak. Ia pun memastikan tak ada niatan untuk menghapus program yang dijalankan di era Gubernur sebelumnya.

Namun dari pengakuannya, pembongkaran stick cone pembatas jalur sepeda itu sudah dilakukan di 13 ruas jalan. Dari 20,11 kilometer jalur sepeda terproteksi stick cone, sebanyak 8,33 kilometer atau 41.45 persen sudah dibongkar. Sisanya, 11,775 kilometer jalur sepeda masih tetap terpasang pembatas jalur sepeda.

Padahal sebelumnya, Dinas Perhubungan ngotot untuk menciptakan seluruh jalan di wilayah Jakarta dengan menyiapkan jalur sepeda. Mereka menyebut, nantinya ada 300 kilometer jalur sepeda yang disiapkan agar pesepeda bisa dengan tenang melintas di Ibukota.

Pembangunan jalur sepeda yang mulai dilakukan pada tahun 2022 itu pun sudah menelan anggaran sebanyak Rp119 miliar. Namun karena menimbulkan masalah, di tahun 2023 ini Dishub DKI hanya mendapatkan dana Rp7,5 miliar yang digunakan untuk perawatan saja.

Namun ketika ratusan miliar uang rakyat digunakan untuk menjadikan jalur sepeda, kini stick cone mulai dicabut oleh Dinas Perhubungan. Dengan kata lain, anggaran yang sebelumnya digunakan itu hanya sia-sia dan mubazir.

Kehadiran jalur sepeda di jalanan Jakarta hanya berupa cat-cat hijau, tak ada pembatas seperti yang terjadi sekarang. Kemudian, saat pesepeda mulai menjamur ketika pandemi, pembatas jalur sepeda dengan non-sepeda mulai didirikan dengan pop-up bike lane dan digantikan dengan stick cone setelah di protes Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

Saat ini stick cone itu baru diterapkan sebanyak 60-70 persen di jalur sepeda yang ada di Jakarta. Namun ketika dilihat banyak stick cone yang sudah mulai banyak rusak, Dishub DKI menyatakan bahwa kemungkinan stick cone tidak akan digunakan 100 persen sebagai pembatas jalur sepeda. (*)

News Update