ADVERTISEMENT

Wapres KH Ma'ruf Amin Minta Komponen Bangsa Garda Terdepan Penjaga Nilai-nilai Pancasila

Kamis, 19 Oktober 2023 13:32 WIB

Share
Teks Foto : Wapres KH Ma'ruf Amin. (ist)
Teks Foto : Wapres KH Ma'ruf Amin. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden (Wapres), KH Ma'ruf Amin saat meminta seluruh komponen bangsa, termasuk Jam'iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) agar berperan proaktif menjadi penjaga terdepan nilai-nilai luhur Pancasila, NKRI, serta persatuan dan kesatuan nasional.

"Keberagaman dan kesepakatan bangsa ini, wajib kita hormati dan jaga bersama. Jangan memberi celah pihak manapun untuk menggoyahkan NKRI, termasuk upaya untuk membenturkan keagamaan dan kebangsaan," kata Wapres dalam pidatonya pada acara Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara dari Sumatera Utara yang diselenggarakan JBMI di GOR Serba Guna Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Jl. Williem Iskandar No. 9, Kenangan Baru, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara, Kamis (19/10/2023). 

Termasuk, sambung Wapres, Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan simbol komitmen bangsa, semestinya juga dihayati dan dijalani oleh seluruh anak bangsa dalam kesatuan ikhtiar untuk maju bersama.

"Saya meyakini bahwa setiap daerah di Indonesia, termasuk di Sumatra Utara ini, mempunyai spirit dan nilai-nilai luhur yang melekat dalam kehidupan masyarakat secara turun temurun," ujarnya. 

Sebagaimana itikad dan semangat merajut keberagaman nusantara ini, menurut Wapres diperkuat dengan falsafah “Batak Dalihan Na Tolu”, yang dilandasi prinsip saling menghormati, menghargai, dan menyayangi sesama anak bangsa.

Lebih Jauh, Wapres mengingatkan bahwa dampak negatif kemajuan teknologi saat ini menjadi salah satu tantangan berat bagi bangsa Indonesia, seperti tren melunturnya nilai-nilai luhur yang menjadi identitas bangsa.

Sehingga, ia berharap generasi penerus bangsa agar memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi sebagai peluang dan sarana untuk senantiasa memperkuat rasa persaudaraan (ukhuwah) dan menghadapi berbagai tantangan yang ada.

Terlebih saat ini, bangsa Indonesia memasuki tahun politik, di mana banyak isu yang menjadi perbincangan publik dan dapat menimbulkan perpecahan.

"Saya mengingatkan, perlunya pendekatan sesuai konteks Indonesia, perbanyak narasi-narasi kerukunan, bukan narasi konflik atau permusuhan," pesannya.

Terakhir, Wapres juga berpesan kepada JBMI untuk terus konsisten dalam mengembangkan corak keberagamaan yang moderat, inklusif, dan toleran, atau yang dikenal dengan moderasi beragama.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT