ADVERTISEMENT

Konsumsi Nasi Goreng Pakai Nasi Sisa Dapat Menimbulkan Masalah Kesehatan, Benarkah?

Rabu, 18 Oktober 2023 10:36 WIB

Share
Konsumsi nasi goreng dengan nasi bekas pakai dapat membahayakan kesehatan (Ist)
Konsumsi nasi goreng dengan nasi bekas pakai dapat membahayakan kesehatan (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menu makanan yang terbuat dari nasi dan racikan bumbu rempah atau biasa dikenal dengan nama nasi goreng memang seringkali menjadi salah satu alternatif masyarakat untuk mengenyangkan perut di saat lapar melanda.

Meski terlihat simpel, nasi goreng sampai saat ini masih menjadi menu makanan favorit banyak orang di Indonesia. Selain bahan-bahannya yang mudah ditemukan, rasa yang diciptakan oleh nasi goreng juga sangat nikmat.

Tak hanya digemari oleh masyarakat tanah air, nasi goreng juga sangat populer di kalangan turis asing. Maka, tak heran jika kuliner warisan Indonesia ini semakin mendunia.

Diperkirakan, nasi goreng telah ada sejak era kejayaan Majapahit di Pulau Jawa. Pada zaman itu, agar tidak terjadi pemborosan makanan, mereka akan menggoreng sisa nasi dengan bumbu tertentu.

Sejak saat itu, nasi goreng terus berkembang dan memiliki banyak variasi hingga akhirnya menjadi salah satu masakan favorit masa kini. Meski nasi goreng digandrungi banyak orang, namun hidangan ini dinilai memiliki wabah bakteri bernama Bacillus Cereus.

Pada umumnya bakteri jenis ini sering dikaitkan dengan nasi goreng yang menggunakan sisa nasi sehari sebelumnya. Biasanya bakteri Bacillus Cereus sering muncul pada nasi yang dibiarkan lama dalam suhu ruangan sebelum akhirnya diolah menjadi nasi goreng.

Dilansir dari laman popsugar.com, bakteri Bacillus Cereus dapat tumbuh pada makanan yang tidak disimpan dengan baik dan benar. Selain tertinggal pada sisa nasi, bakteri satu ini juga dapat ditemukan pada makanan lain seperti pasta, kentang, kue kering, sushi dan keju disimpan terlalu lama. 

Bacillus Cereus merupakan salah satu bakteri pembentuk spora yang dapat menghasilkan racun berbahaya bila dikonsumsi oleh tubuh secara berlebih. Bakteri ini dapat tumbuh dengan cepat pada suhu tertentu, termasuk suhu antara 40°F dan 140°F.

Jika makanan dibiarkan pada suhu tersebut dalam waktu lama, bakteri dapat menghasilkan racun yang jika dimakan akan menimbulkan gejala keracunan makanan, dan hal tersebut dapat mempengaruhi sistem pencernaan usus.

Akibatnya, tubuh yang mengkonsumsi bakteri tersebut akan menimbulkan gejala seperti mual, muntah, kram perut serta diare. Gejala tersebut pun akan muncul dengan tiba-tiba dan intens dalam waktu 24 jam setelah mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri Bacillus Cereus.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Farida Fakhira
Editor: Farida Fakhira
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT