JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Bidang Maritim, Kelautan, dan Perikanan Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Fathul Nugroho mengatakan, pihaknya mendukung penuh pembangunan proyek Rempang Eco City.
Mengingat, sambungnya terdapat banyak manfaat yang akan dirasakan oleh Indonesia, khususnya warga di Pulau Rempang.
Menurutnya dengan nilai investasi mencapai Rp381 triliun berpotensi menyerap tenaga kerja yang cukup signifikan serta menumbuhkan perekonomian masyarakat.
"Nilai investasinya mencapai Rp 381 triliun dengan potensi penyerapan tenaga kerja lebih dari 300 ribu orang. Ini sangat bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi kita," kata Fathul kepada wartawan yang dikutip, Rabu (18/10/2023).
Menurut Fathul, warga Pulau Rempang yang terkena dampak pembangunan Rempang Eco City untuk tidak khawatir dengan kompensasi yang diberikan pemerintah.
Karena melalui Menves Bahlil Lahadalia, pemerintah bakal memberikan perhatian serius kepada warga Rempang sebagaimana yang telah dituangkan dalam Perpres soal ganti rugi hak warga Rempang yang terkena dampak investasi.
Bahan, lanjut Fathul, keseriusan pemerintah kepada warga Rempang terlihat dari langkah-langkah konkret Menteri Bahlil yang terus melakukan pendekatan dengan warga dengan cara melakukan kunjungan berulang kali ke Pulau Rempang.
"Kami mengapresiasi Menteri Bahlil yang telah beberapa kali turun secara langsung ke Pulau Rempang untuk melakukan pendekatan secara humanis ke warga untuk secara sukarela bergeser ke lokasi baru yang disediakan oleh pemerintah," ucapnya.
Dikatakan Fathul, sudah saatnya warga Pulau Rempang bersinergi dengan pemerintah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
Sebab, realisasi investasi dari perusahan Xinyi Glass Holdings Ltd dan PT Makmur Elok Graha menjadi penting dalam menjaga momentum investasi dan industrialisasi yang sedang tinggi di Indonesia.
"Juga kepercayaan investor luar negeri untuk berinvetasi di Indonesia. Kondusifitas ini perlu dijaga, karena kita juga berkompetisi dengan negara lain dalam menarik FDI," ungkapnya.