Ahli Waris Blokade Akses Masuk SD Negeri di Serang Pakai Tumpukan Batu

Rabu 18 Okt 2023, 17:32 WIB
Kondisi gerbang SDN 4 Anyer yang diurug batu belah. (ist)

Kondisi gerbang SDN 4 Anyer yang diurug batu belah. (ist)

SERANGPOSKOTA.CO.ID - Warga mengaku ahli waris memblokade gerbang SDN 4 Anyer di Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang. 

Berbeda dengan peristiwa-peristiwa yang sama sebelumnya, pemblokiran ini dilakukan dengan cara menurunkan batu belah menggunakan mobil dump truk ke gerbang sekolah.

Kepala Bidang Pembina SD Dindikbud Kabupaten Serang Janjusi mengatakan  peristiwa pengurugan tersebut terjadi Selasa (17/10) sekitar pukul 17.00. Dimana pintu gerbang SDN 4 Anyer ditutup dengan batu. 

"Saat kejadian tidak ada aktivitas belajar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (18/10/2023).

 

Janjusi mengatakan diduga penurunan batu belah dilakukan oleh pihak yang mengaku ahli waris lahan SDN 4 Anyer. Menurut dia kejadian tersebut bukan pertama kali sebab beberapa bulan lalu pintu gerbang sekolah juga pernah disegel. 

"Tapi setelah itu dilakukan mediasi akhirnya dibuka," ucapnya. 

Ia mengatakan untuk kasus penyegelan saat ini, pelaku sedang dimediasi oleh camat dan muspika Anyer. Adanya penyegelan tersebut dipastikan akan mengganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah. 

Disinggung terkait dokumen SD tersebut, Janjusi mengatakan dokumen sekolah tersebut dipastikan lengkap. Bahkan sebelumnya sudah pernah dilakukan mediasi oleh Pemda dengan ahli waris.

 

Pemkab pun sudah mempersilahkan apabila pihak yang mengklaim sebagai ahli waris punya dokumen lahan yang kuat maka dipersilakan melakukan gugatan secara hukum. "Silakan gugat secara hukum," ucapnya. 

Agar tak mengganggu aktivitas belajar mengajar, kejadian tersebut pun rencananya akan dilaporkan pihak sekolah kepada pihak yang berwajib.
Sementara sejumlah pejabat Dindikbud Kabupaten Serang telah datang ke SDN 4 Anyar untuk memastikan KBM tetap berlangsung normal.

"Siswa tetap belajar, tak terganggu,” ungkap Devi, salah seorang guru di sekolah itu. 

Berita Terkait
News Update