Setelah menembakkan tujuh peluru ke arah Amir dan Idham tersebut, komplotan pelaku yang memiliki ciri fisik dengan tinggi sekitar 160 sentimeter dan postur tubuh kurus tersebut melarikan diri.
Sementara Amir mendapat penanganan medis awal akibat luka tembak diderita pada bagian lengan atas dari seorang warga di Jalan Porselen IV yang merupakan seorang dokter.
"Peluru yang kena pakde untungnya enggak tembus, hanya nempel. Mungkin karena pas ditembak dari jarak agak jauh. Habis kejadian pakde langsung diobati tetangga yang dokter," lanjut Idham.
Idham menuturkan dari total tujuh tembakan yang diumbar pelaku hanya dua proyektil yang ditemukan di lokasi awal saat pelaku menembak Amir, sementara empat proyektil lain tak ditemukan.
Dua proyektil peluru tersebut kini sudah diamankan jajaran Unit Reskrim Polsek Pulogadung dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur sebagai barang bukti penyelidikan.
Polisi pun menyebut senjata api digunakan pelaku berjenis airgun yang memiliki peluru besi.
"Kemarin sudah langsung lapor ke polis. Malamnya polisi sudah datang (untuk olah TKP), dan pakde juga sudah divisum di RS Persahabatan. Semalam visum didampingi anggota Polsek," sambung Idham.
Kini kasus penembakan dialami Amir dan Idham dalam penyelidikan lebih lanjut jajaran Unit Reskrim Polsek Pulogadung dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.
Kapolsek Pulogadung, Kompol Treosno mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dari Amir dan melakukan olah TKP untuk proses mengidentifikasi pelaku.
"Korban sudah melapor, dan kami sudah melakukan olah TKP. Sedang dalam penyelidikan," pungkasnya. (Ifand)
.png)
