Praktik Kerajinan Gerabah, Tingkatkan Kreativitas Anak

Minggu 15 Okt 2023, 07:30 WIB
Salah satu pengunjung saat praktik  mewarnai gerabah.(Ist)

Salah satu pengunjung saat praktik mewarnai gerabah.(Ist)

SERANG, POSKOTA.CO.ID –  Festival Budaya Surosowan tidak hanya menghadirkan pameran yang memanjakan mata. Melainkan membuka praktik pembuatan gerabah yang dibimbing langsung pakarnya.

Gerabah yang merupakan kerajinan tangan sudah dikenal masyarakat sejak ribuan tahun lalu ini, cukup diminati anak-anak yang sudah jarang melihatnya.

Tak heran memang, benda ini jarang digunakan masyarakat modern saat ini. Sebab kerajinan ini digunakan sebagai alat rumah tangga sejak zaman prasejarah, terutama ketika manusia sudah mulai dapat bercocok tanam.

Terlebih, gerabah saat ini kebanyakan digunakan sebagai hiasan rumah, seperti kendi, asbak, pot bunga, dan guci.

Pengunjung dapat merasakan sensasi pembuatan gerabah secara langsung. Setelah itu, bisa dimodif dengan cat pewarna sesuai keinginan. Sehingga ujungnya dapat menghasilkan nilai ekonomi.

Salah satu pengunjung, Lia mengaku kesulitan dalam membuat gerabah. Terlebih kedua tangannya perlu bekerja dengan memutarkan roda dan membentuknya dari tanah liat.

“Susah, gak mudah seperti yang dilihat dan dibayangkan. Satu tangan harus muterin tempatnya, dan satu lagi harus menata tanah liatnya,” katanya.

Menurutnya, butuh ketelatenan khusus dalam membuat gerabah agar hasilnya estetik dan memiliki nilai jual.

“Butuh ketelatenan khusus. Kalau melihat si bapaknya gampang gitu, tapi ternyata susah,” ucapnya. 

Siswa SMP di Kota Serang itu mengaku butuh waktu 30 menit untuk menghasilkan gerabah bentuk mangkuk.

“30 menitanlah buat mangkuk doang. Ini mau dijemur dan nanti dilukis,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Ami salah satu siswi SD di Kota Serang mengaku senang bisa meningkatkan kreativitasnya dengan mewarnai gerabah.

“Senang. Lagi ngelukis bunga kecil,” tuturnya sambil mewarnai gerabah.

Ia menyebutkan, hasil gerabah yang diwarnai akan dibawa pulang sebagai bentuk kenang-kenangan dari kegiatan Festival Budaya Surosowan.

“Mau dibawa pulang, buat kenang-kenang aja, mau di simpan di kamar. Iya gratis,” tutupnya. (Bilal)

News Update