LEBAK, POSKOTA.CO.ID – Harga beras di Pasar Rangkasbitung, Lebak sampai saat ini masih tinggi, dengan harga perkilonya masih dikisaran Rp 13.500.
Diketahui, sebelum mengalami kenaikan harga beras premium sebesar Rp 10 ribu perkilo. Namun dampak musim kemarau, harga beras tersebut naik jadi Rp 12 perkilo.
Kemudian, harga beras itu alami kenaikan lagi dari Rp 12 ribu menjadi Rp 13 ribu sampai Rp 13.500 perkilo, dan sampai sekarang harganya belum turun.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kabupaten Lebak Yani mengungkapkan, kenaikan harga beras di Pasar Rangkasbitung terjadi dalam satu minggu terakhir dan sampai sekarang ini belum ada penurunan.
"Kenaikan harga beras itu terjadi pada di semua jenis beras, mungkin karena musim kemarau sehingga petani belum bisa tanam," ungkapnya, Rabu (11/10/2023).
Dikatakan Yani, dampak kemarau panjang ini diektahuinya harga gabah naik, sehingga harga berasnya pun jadi naik.
"Harga gabahnya naik, ditambah di beberapa wilayah produsen yang alami gagal panen akibat kekeringan," katanya.
Menurutnya, dampak fenomena El Nino yang terjadi dalam empat bulan terakhir memicu petani banyak yang gagal panen. Sehingga memicu harga gabah naik dan beras melonjak tinggi.
"Faktor nya ada dari sisi cuaca ekstrim dampak El Nino, jadi harga gabah yang naik," ujarnya.
Sementara, salah seorang Warga Rangkasbitung, Lisna berharap harga beras di pasaran segera turun dan tidak memberatkan masyarakat saat ini.
"Sudah lama harga beras mahal dan belum juga turun. Tentu keinginan masyarakat harganya cepat turun supaya tidak menjadi beban," keluhnya. (Samsul Fatoni).