Presiden Jokowi Sebut Harga Beras Dunia Naik, Ternyata Ini Penyebabnya

Sabtu 07 Okt 2023, 17:14 WIB
Presiden Jokowi hadiri acara posko relawan alap-alap Jokowi di SICC Bogor (Panca Aji)

Presiden Jokowi hadiri acara posko relawan alap-alap Jokowi di SICC Bogor (Panca Aji)

BOGOR, POSKOTA.CO.ID – Presiden Joko Widodo kenaikan harga beras dan gandum tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga hampir di seluruh dunia. Hal ini imbas dari 22 negara penghasil beras dan gandum di dunia menghentikan ekspornya.

"Begitu yang namanya India, plus 22 negara lagi, menstop tidak mengekspor beras, di semua negara harganya naik semuanya. Inilah problem problem yang apa adanya harus saya sampaikan. Karena itu problem semua negara dan akan berimbas pada negara yang lain," kata Presiden RI ke-7 ini saat menghadiri konsolidasi posko relawan alap-alap Jokowi, di SICC Bogor, Sabtu (7/10/2023).

Selain berhentinya ekspor beras dari 22 negara tersebut, faktor perubahan iklim, cuaca dan kemarau panjang juga menyebabkan produksi beras di Indonesia menurun, sehingga membuat harga beras nasional pun naik.

Jokowi menyebut, harga beras di Indonesia kini telah berada di angka Rp 20.800-13.000 untuk satu liternya. Namun, harga tersebut masih bisa dikatakan cukup murah, jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga. 

"Misalnya di Singapura, rata-rata harganya sudah Rp 21.600. Di Brunai, harganya sudha mencapai rata-rata Rp 37.000. Di tetangga yang deket, yang gandeng dengan kita, Timor Leste, harganya Rp 20.000. Kita masih Rp 10.800 sampai Rp 13.000. Tapi memang harganya naik. Tapi harga globalnya memang seperti itu," terangnya. 

Ia pun menegaskan, pemerintah akan terus berusaha menekan harga beras tersebut agar normal kembali. (Panca Aji)

Berita Terkait
News Update