JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Tiga puluh perempuan yang dipekerjakan sebagai pemandu karaoke di Pulau Aru, Maluku dikurung dan disiksa berhari-hari di satu ruangan.
Puluhan wanita malang ini akhirnya bisa melarikan diri dengan menjebol pintu yang digembok. Mereka turun menggunakan seprai kasur yang diikat menjadi satu dari lantai dua secara diam-diam dan bergantian.
"Kami ketakutan, berbuat hal kecil saja pasti kena charge atau denda, kami pernah dipukul gara-gara kena charge dan aturan dilanggar, takut melapor karena tidak ada keluarga dan punya dua adik bekerja di sini," kata salah satu korban, Esa, Jumat (6/10/2023).
Kapolres Kepulauan Aru, Maluku AKBP Dwi Bachtiar Rivai menyebut para korban rata-rata berasal dari luar Maluku.
AKBP Dwi Bachtiar Rivai mengatakan para perempuan yang dipekerjakan sebagai pemandu lagu diberikan tempat tinggal. Namun, mereka harus membayar setiap bulan.
Baca Juga: