Obrolan warteg :Muka buruk, cermin dibelah

Kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, calon pengelola keuangan negara perlu memahami politik pada level mikro hingga global. Keuangan negara tidak hanya terkait dengan akuntansi, tetapi kerap menjadi objek politik sehingga rentan menerima kritik.

"Kalian jangan menutupi identitas diri ketika menerima kritik. Jadilah orang yang mampu menjelaskan,” itulah penggalan pesan Menkeu kepada wisudawan Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN 2023, di Jakarta, Kamis ( 5/10/2023).

“Kata mutiara penuh makna. Jika ditafsirkan bisa memiliki seribu makna,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Banyak banget mas, sampai seribu makna,” timpal Ayu Bahari, pedagang warteg kepada pelanggan setianya itu.

“Ini cuma perumpamaan saja Yu,” jawab Heri.

“Betul Yu, coba dia sendiri suruh menghafal seratus makna saja sudah pasti kesulitan, apalagi sampai seribu makna,” tambah Yudi.

“Sudah, sudah. Kita kembali ke topik awal soal jangan menutupi identitas diri ketika menerima kritik, apa maknanya” kata Heri.

“Maksudnya harus terbuka dan bijak menerima kritik. Terimalah kritik dengan senang hati, bukan malah menutup- nutupi apa yang terjadi. Apalagi sampai marah – marah,” kata mas Bro.

“Masak sih dikritik marah  mas?. Saya kalau dikritik pelanggan, misalnya sayurnya terlalu asin, saya akan bilang terima kasih mas sudah diingatkan. Segera saya perbaiki olahan sayurnya. Coba kalau nggak dikritik, semua pelanggan akan kena dampak asinnya,” tanya Ayu Bahari.

“Yang benar begitu dalam menyikapi kritik, bukan malah balas mengkritik dengan mencari – cari pembenaran. Seolah dirinya tidak pernah salah, tidak punya kekurangan. Itu namanya sombong,” kata mas Bro.