Harga Beras Masih Tinggi, Mengapa?

Jumat 06 Okt 2023, 05:33 WIB
Kuli panggul saat mengangkat sekarung beras di Bekasi. (Ihsan Fahmi)

Kuli panggul saat mengangkat sekarung beras di Bekasi. (Ihsan Fahmi)

BERAS merupakan makanan pokok rakyat Indonesia. Meski banyak makanan lain, sebagian besar masyarakat masih enggan untuk melirik yang lain. Akibatnya konsumsi beras secara nasional di Indonesia masih sangat tinggi.

Data dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menyebut setiap orang Indonesia membutuhkan rata-rata 130 kilogram beras per tahun. Angka ini membuat rakyat Indonesia merupakan konsumen beras terbesar di dunia.

Akibatnya, kebutuhan beras bagi masyarakat pun sangat besar. Pemerintah pun sibuk menyiapkan cadangan beras secara nasional. Namun demikian, cadangan pangan tersebut tidak seimbang dengan kebutuhan yang dikonsumsi.

Tidak mengherankan jika dalam satu bulan terakhir ini harga beras tidak juga turun. Ini membuat berbagai kalangan heran. Apalagi pemerintah yang diwakili oleh Presiden Jokowi juga sudah memberikan bantuan sosial (bansos) ke berbagai sentra penjualan beras dan melakukan operasi pasar.

Upaya tersebut sepertinya belum juga membuahkan hasil. Pasalnya, harga beras di pasaran masih mahal. Rata-rata harga beras nasional masih di angka Rp14.450 perkilo.

Tentu saja, angka ini masih jauh lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) beras untuk zona satu yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp10.900 perkilo untuk beras medium dan Rp13.900 untuk beras premium.

Mahalnya harga beras ini juga membuat sejumlah pejabat meminta masyarakat untuk beralih ke makanan lain seperti gandum, roti, ubi, singkong, dan lainnya.

Namun imbauan tersebut sepertinya dianggap angin lalu oleh masyarakat. Karena tetap saja warung yang menjual nasi sebagai kebutuhan pokok seperti Warteg, Rumah Makan Padang, dan restoran cepat saji yang menyiapkan nasi masih ramai dikunjungi.

Masyarakat pun sepertinya nyaman-nyaman saja dengan kondisi seperti ini yakni harga beras masih mahal. Bagi mereka, yang penting bisa ketemu nasi sehari minimal sekali sudah senang.

Banyak kalangan menilai, faktor lain yang menyebabkan harga beras naik yakni menurunnya produksi beras secara nasional maupun di tingkat internasional. Di negara penghasil beras seperti Thailand, Vietnam, India dan China juga mengalami produksi beras akibat dampak El Nino.

Di sisi lain konsumsi tetap tinggi. Karena itu, untuk menekan harga beras perlu kesadaran masyarakat untuk beralih ke makanan lain. Jangan lagi seseorang ketergantungan pada beras hingga bisa mengurangi konsumsi.

Berita Terkait

News Update