JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gelaran Conference On Religion and Climate Chage - South East ASIA (CORECS) 2023 digelar di Jakarta, Rabu 4 Oktober 2023. Setidaknya konferensi ini digelar untuk membahas peran agama dalam memerangi dampak negatif dari perubahan iklim.
Acara CORECS 2023 ini dihadiri oleh 150 perwakilan dari berbagai agama di Asia Tenggara, serta cendekiawan, pemikir, dan pemuda yang bergerak dalam isu perubahan iklim.
Adapun konferensi CORECS 2023 tersebut mengambil tema “Menghidupkan Kembali Nilai-Nilai Keagamaan dan Budaya Lokal dalam Mengatasi Perubahan Iklim untuk Pelestarian Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan.”
Konferensi regional ini merupakan persiapan untuk KTT para pemimpin agama dan spiritual dunia, yang sedianya dijadwalkan akan digelar pada 6 dan 7 November 2023 mendatang di Abu Dhabi.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Marsudi Syuhud pada kesempatan ini mengatakan, perhelatan CORECS 2023 melibatkan para ulama-ulama dari seluruh agama, baik dari Islam, Hindu, Budha, Kristen, Katolik, dan lainnya.
Menurutnya, acara ini sangat penting demi memperingatkan jika menjaga kelestarian alam adalah kewajiban bersama demi umat manusia.
"Allah pun menurut ajaran agama Islam, telah memperingatkan, bahwa kerusakan bumi ini dengan segala isinya, itu karena tangan-tangan manusia. Memang, kita katakan, di sisi kiri ada kemanfaatan, seperti alam dieksploitasi untuk pemanfaatan, tetapi di sisi kanannya, ada kemudharatan."
"Yang kita ingatkan di sini, kemudharatan minimal dikurangi, atau bahkan dihilangkan jadi kemaslahatan semua," kata KH Marsudi Syuhud kepada wartawan, Rabu 4 Oktober 2023.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ini sadar, bahwa untuk menghilangkan semua kemudharatan seperti pemanfaatan alam demi kemanfaatan pasti sulit jika dilakukan secara total. Tetapi sebaiknya, kata dia, perlahan mulai terus dikurangi demi kepentingan bersama.
Atas dasar itulah upaya kumpulnya seluruh pemimpin agama ini untuk mengingatkan pada semua agama masing-masing bahwa para umatnya, untuk terus berkewajiban menjaga alam.
"Jangan sampai rusak, jangan cuma mengambil manfaatnya. Kerusakannya harus diminimalisir," ujar dia.
Pada kesempatan itu, KH Marsudi Syuhud juga berharap pada seluruh masyarakat dunia untuk bersama-sama menjaga perubahan iklim menjadi lebih baik. Hal ini penting lantaran rusaknya alam akan mengakibatkan kekurangan makanan, air, serta lingkungan.
"Maka itulah hari ini kita gaungkan semangat menjaga alam demi kebaikan bersama," kata KH Marsudi Syuhud.