ADVERTISEMENT

Pelajar SMA Pengagum Adolf Hitler, Terjun dari Lantai 15 Rusun Ujung Menteng

Selasa, 3 Oktober 2023 23:19 WIB

Share
Ilustrasi terjun dari lantai 15 Rusun Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur. (Dok,. Poskota)
Ilustrasi terjun dari lantai 15 Rusun Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur. (Dok,. Poskota)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seorang Remaja berinisial SB (15) tewas bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 15 Rumah Susun (Rusun) Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur pada Senin (2/10/2023) malam.

Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Chandra mengatakan berdasarkan hasil penyelidikan remaja tersebut kerap menyendiri dan bermain game online melalui aplikasi.

"Indikasi sejauh ini korban bunuh diri, berdasarkan keterangan saksi dan keterangan orangtua, korban lebih sering menyendiri di dalam kamar, bermain game dengan gadget dan komputernya," kata kapolsek kepada wartawan, Selasa (3/10/2023).

"Di Rusun masuk ke dalam kamar dan bermain game," tambah Panji. Korban juga kerap berkomunikasi dengan orang-orang di luar negeri melalui game yang ia mainkan. Hasil penyelidikan korban kerap mendapat pemikiran aneh.

"Keseharian korban sering main game online aplikasi Discord yang terhubung dengan orang luar negeri. Sering mendapat pemikiran aneh-aneh. Melalui aplikasi discord, bisa berkomunikasi dengan siapa pun, aplikasi online itu. Karena dia pandai berbahasa inggris menurut keterangan dari guru di sekolah," lanjutnya.

Selain itu, tambah Panji, berdasarkan keterangan orangtua, korban juga mengagumi sosok Adolf Hitler, diktator yang juga pemimpin Partai Nazi German. "Berdasarkan keterangan orangtuanya memang korban ini mengidolakan salah satu tokoh jerman, Hitler. Memang benar itu keterangan dari orang tuanya," bebernya.

Korban juga diketahui kerap bertengkar dengan orangtua akibat beda pemikiran itu. Orangtua korban mengklaim jika telah menegur agar tak melulu bermain game. "Anak ini cenderung ketika sudah datang di rusun, langsung masuk kamar ngunci dan bermain game. Sudah beberapa kali ditegur oleh orangtuanya," ungkap Panji.

Kasus ini masih didalami oleh pihak kepolisian. Sementara orangtua korban tidak berkenan jika jasadnya anaknya dilakukan otopsi. "Pihak orangtua tidak berkenan untuk dilakukan autopsi dan sudah memberikan surat pernyataan untuk tidak dilakukan autopsi. Karena itu merupakan kejadian bunuh diri," tukasnya. (Pandi)
 

ADVERTISEMENT

Reporter: Pandi Ramedhan
Editor: Novriadji Wibowo
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT