JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Figur Menteri BUMN Erick Thohir yang berlatar belakang sebagai profesional dan bukan anggota partai politik merupakan kelebihan untuk diusung sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres). Sebab, masyarakat memandang Erick Thohir secara positif.
“Kalau kita lihat secara umum publik masyarakat lebih respect terhadap figur-figur non parpol dan kalau kita bandingkan sebetulnya jauh bisa diterima non parpol,” kata Koordinator Komite Pemilih Indonesia, Jeirry Sumampow dalam keterangannya, Kamis (28/09).
Selain karena faktor profesional itu, kinerja Erick Thohir di BUMN juga mendapat apresiasi masyarakat secara luas. Sebab, Erick Thohir berhasil mentransformasikan BUMN menjadi lebih maju.
Hal itu sudah dibuktikan Erick Thohir dengan meningkatkan pendapatan BUMN mencapai Rp 2.613 triliun di tahun 2022, naik dari Rp 2.292 triliun pada tahun sebelumnya. Capaian tersebut merupakan yang tertinggi dalam sejarah.
Dampaknya, BUMN meraup laba sebesar Rp303 triliun pada tahun 2022 yang mana merupakan raihan terbesar dalam sejarah. Meningkatnya laba selaras dengan dividen BUMN yang dibagikan kepada negara sebesar Rp80 triliun.
“Secara personal atau kualitatif orang seperti Erick Thohir ini kan punya track record yang baik ya,” ucap Jeirry.
Berkat kinerjanya yang bagus, membuat elektabilitas Erick Thohir menduduki posisi pertama dalam bursa Calon Wakil Presiden (Cawapres). Itu terlihat pada temuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) bulan Agustus yang menempatkan Erick Thohir berada di posisi pertama dengan perolehan 15,9 persen.
“Erick Thohir itu cukup tinggi dalam survei-survei menurut saya memang pertama karena popularitasnya tinggi karena ia memang jabatan-jabatan yang strategis di Indonesia sebagai BUMN,” ungkap Jeirry.