ADVERTISEMENT

Praktisi Migas: PHE Sudah Biasa Kerja Sama

Rabu, 27 September 2023 21:26 WIB

Share
Ketua Komunitas Migas Indonesia (KMI) S Herry Putranto.(Ist)
Ketua Komunitas Migas Indonesia (KMI) S Herry Putranto.(Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Ketua Komunitas Migas Indonesia (KMI) S Herry Putranto percaya, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Sub Holding Upstream Pertamina menyikapi positif pernyataan agar Pertamina mengerjasamakan sumur-sumur migas yang tidak aktif beroperasi atau idle. Sebab lanjut Herry, selama ini PHE memang sudah terbiasa bekerja sama dengan mitra. 

“PHE pasti (menyikapi) positif, karena mereka sudah biasa kerja sama dengan mitra dengan berbagai pola,” jelas Herry kepada media dalam keterangannya pada Rabu (27/9/2023).

Menurut Herry, permintaan agar bekerja sama lebih merupakan dorongan ulang. Meskipun dampaknya tidak terlalu signifikan mengejar target lifting 1 juta barel per hari, tetapi setidaknya mampu menggerakkan roda ekonomi pengusaha menengah dan kecil.  

“Kan (produksi) minyak turun terus, makanya dikerjasamakan yang sudah idle lewat KSO. Karena kalau sumur-sumur kecil ditotal, mentok 10 ribu barel per hari. Tetapi memang lumayan buat mitra berskala kecil,” ujarnya.

Dijelaskan Herry, kapasitas produksi sumur-sumur kecil yang idle tersebut umumnya di bawah 3.000 barel per hari. Sedangkan yang berkapasitas sekitar 3.000-4.000 barel per hari, bisa dikerjakan mitra berskala menengah seperti Indika.

“Jika seluruh sumur idle itu dikerjasamakan mungkin produksi minyak yang terkumpul bisa mencapai 10 ribu barel per hari,” ungkap dia.
 
Bahkan, imbuhnya, kerja sama juga bisa dilakukan dengan perguruan tinggi atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). “Untuk perguruan tinggi, tentu saja lebih kepada lembaga bisnisnya,” tuturnya.

Kerja sama dengan perguruan tinggi itu juga bisa menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menimba ilmu perminyakan. Polanya bisa perguruan tinggi ikut perusahaan lain atau dikerjakan sendiri. “Jika dikerjakan sendiri, yang mengambil peran adalah lembaga bisnis kampus seperti PT LAPI ITB atau MAKARA UI,” urai Herry.

Kerja sama dengan BUMD juga perlu. Terutama, menghindari pemanfaatan sumur idle oleh perorangan secara ilegal. Pengelolaan ilegal oleh perorangan, umumnya tidak memperhatikan tingkat keselamatan atau Health Safety Security Environment (HSSE). Bisa saja mereka sambil merokok, padahal sumur-sumur tersebut mudah terbakar. “Makanya, jika dikerjasamakan dengan BUMD kan bisa lebih tertib,” katanya.

Dalam konteksi ini Herry tidak menepis, bahwa perusahaan yang bekerja sama dengan dengan PHE pun, harus merupakan perusahaan yang juga tetap menjaga aspek HSSE dalam operasinya.

Mengenai pernyataan agar Pertamina bekerja sama untuk sumur idle, sebelumnya disampaikan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan juga Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT