Obrolan Warteg: Curhatan Politik

Rabu 27 Sep 2023, 06:30 WIB
Obrolan Warteg. Gambar: Poskota.

Obrolan Warteg. Gambar: Poskota.

“Bro, kalian enggak pengen masuk parpol biar jadi Ketum?” tanya Heri mengawali obrolan Warteg usai maksi bersama sohibnya, Mas Bro dan Yudi.

“Saya enggak bakat menjadi politisi, saya lebih cocok jadi seniman seperti sekarang,” jawab Yudi.

“Kenapa?” tanya Heri lagi.

“Jadi politisi harus rela berkorban. Berkorban waktu, tenaga dan pikiran,  kadang finansial. Sementara saya tidak punya kemampuan untuk itu, utamanya finansial,” jawab Yudi.

“Kok pakai finansial segala?” tanya Heri.

“Loh untuk ke sana – ke mari kan butuh dana. Ngobrol di warung kopi, datangi masyarakat di beberapa tempat, memangnya enggak pakai modal,” kata Yudi.

“Betul juga kalau mau menyerap aspirasi masyarakat harus sering kopi darat, datangi masyarakat, apa keluhannya, apa masalahnya, apa yang sedang dihadapi. Harapannya seperti apa,” kata Heri.

“Iya Mas enggak cukup pidato sana – sini, tapi terjun langsung ke tengah masyarakat, hidup bersama masyarakat, biar mengetahui kondisi yang sebenarnya seperti apa,” tambah Ayu Bahari, pengelola Warteg.

“Tuh dengerin suara rakyat,” kata Yudi membenarkan perkataan Ayu.

“Jangan cuma datang kalau mau ada perlunya saja, mau Pemilu baru bertamu. Selama ini ke mana aja,” sambung Ayu.

“Curhat ya Yu. Curhatan politik,” tanya Heri.

News Update